Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Lebih dari 620 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Virus Corona, 2 Orang Meninggal

Lebih dari 620 penumpang di kapal Diamond Princess telah terinfeksi di kapal, yang telah dikarantina sejak 3 Februari.

Tangkapan Layar YouTube KyodoNews
Jepang Karantina 3.500 Penumpang dan Awak Kapal Pesiar The Diamond Princess Untuk Uji Virus Corona. 

TRIBUNTERNATE.COM - Dua penumpang dari kapal pesiar Diamond Princess yang terkena virus corona meninggal dunia.

Selain itu, 29 orang lainnya berada dalam kondisi serius.

Mengutip Reuters, saat ini sudah ada beberapa kelompok penumpang yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess setelah dikarantina selama dua minggu. 

Lebih dari 620 penumpang di kapal Diamond Princess telah terinfeksi di kapal, yang telah dikarantina sejak 3 Februari.

Awalnya terdapat sekitar 3.700 penumpang dan kru di kapal pesiar milik Carnival Corporation & plc ini.

Berdasarkan NHK, penumpang yang meninggal adalah seorang pria Jepang berusia 87 tahun dan wanita Jepang berusia 84 tahun.

Kantor berita Kyodo menambahkan, 29 orang berada dalam kondisi serius, termasuk satu yang sebelumnya dites negatif untuk virus tersebut. 

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Jepang belum dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut.

Jepang memiliki lebih dari setengah kasus yang diketahui di luar China karena infeksi kapal dan penyebaran virus yang cepat dan operasi karantina telah memicu kecaman pihak berwenang hanya beberapa bulan sebelum Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas.

Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga menyerukan agar warga Jepang lebih tenang menghadapi virus corona.

Jokowi: Pemerintah Indonesia Siapkan Evakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess

Jepang Beri 2.000 iPhone Gratis ke Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess yang Dilanda Virus Corona

Dia mengatakan, setelah langkah-langkah diberlakukan untuk mengisolasi penumpang pada 5 Februari, jumlah infeksi baru sekarang hampir nol. 

"Dalam hal itu, kami percaya isolasi itu efektif," katanya.

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang (NIID) mengatakan, dalam laporan yang dikeluarkan Rabu (19/2) tidak ada kasus baru timbulnya penyakit COVID-19 dari kapal pesiar yang dilaporkan pada 16-17 Februari dan hanya satu kasus anggota awak pada 15 Februari.

Dalam upaya untuk meyakinkan masyarakat, kementerian kesehatan juga mengeluarkan pernyataan dalam bahasa Inggris dan Jepang yang mengatakan bahwa semua penumpang harus tinggal di kabin sejak 5 Februari untuk menghalau penyebaran virus corona. 

Sehari sebelumnya, ketika para penumpang disaring, acara-acara kapal berlanjut, termasuk tarian, permainan kuis dan kelas olahraga.

Akhirnya Ahli China Temukan Obat untuk Menangkal Virus Corona, Ternyata Kerap Dipakai di Indonesia

Pemerintah Indonesia Siapkan Evakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess

Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, ada tiga WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess, di Perairan Yokohama, positif terkena virus corona.

Retno Marsudi juga mengungkapkan bahwa perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang sudah bertolak ke Kota Chiba, Jepang, guna memastikan tiga WNI yang positif terjangkit virus corona mendapat penanganan medis.

Mengetahui hal itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan rencana evakuasi 74 warga negara Indonesia  WNI) di kapal Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berkoordinasi dengan Pemerintah Jepang terkait proses evakuasi tersebut.

"Iya, sekarang ini yang 74 itu masih di dalam kapal dan lagi kita masih terus membahasnya dengan otoritas di Jepang," ujar Jokowi saat ditanya soal kemungkinan memulangkan WNI itu di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-EFE/STR)

Ia pun menginstruksikan Kemenlu terus memantau kondisi empat WNI yang terinfeksi virus corona dan 74 WNI yang tak terinfeksi di kapal itu. 

"Ini yang terus dikomunikasikan oleh Kementerian Luar Negeri, baik dengan perusahaan pemilik kapal Diamond (Princess) maupun juga kepada pemerintah di Jepang," ujar Presiden.

"Dan kita ingin memastikan bahwa mereka mendapat perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh WHO," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Kemenlu sebelumnya mengungkapkan, WNI yang jadi kru kapal pesiar Diamond Princess, di perairan Yokohama, yang terinfeksi corona bertambah menjadi empat orang.

Sebelumnya, ada tiga kru WNI yang positif terinfeksi virus corona di kapal tersebut.

"Kami mendapat informasi, ada confirm empat warga negara kita yang terinfeksi corona di Diamond Princess," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).

Menurut dia, keempat WNI yang terinfeksi corona itu tengah dirawat di dua rumah sakit yang berbeda.

Rumah sakit tersebut terletak di Chiba dan Tokyo, Jepang.

Judha menuturkan, keempat WNI tersebut dalam kondisi stabil.

"Mereka saat ini ada di dua rumah sakit dan tim KBRI Tokyo sudah mengirimkan tim untuk mengunjungi dua rumah sakit tersebut untuk melihat kondisinya dan informasi terakhir kondisi mereka stabil," ujar dia. 

Total, ada 78 WNI yang menjadi kru kapal tersebut. 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess meninggal dan di Kompas.com dengan judul Pemerintah Indonesia Siapkan Evakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved