Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Perangi Corona, Ini Deretan Kearifan Lokal Warga, Masak Sayur Lodeh 7 Rupa hingga Ritual Tolak Bala

Untuk menghindari penularan virus corona, berikut beberapa kearifan lokal warga untuk mencegahnya.

Editor: Sansul Sardi
Kompas.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNTERNATE.COM - Berbagai macam cara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.

Namun selain mengikuti anjuran pemerintah, masyarakat juga memiliki cara tersendiri dalam melindungi diri.

Tak sedikit yang menjalankan ritual adat yang mereka percayai untuk mencegah penularan virus corona.

Para warga di berbagai daerah memiliki cara yang berbeda-beda.

Mulai dari ritual doa hingga membuat masakan untuk penolak bala.

Seperti yang diketahui, penyebaran virus corona di Indonesia terbilang cukup cepat.

Orang Tanpa Gejala corona bisa jadi carrier atau pembawa virus Covid-19
Orang Tanpa Gejala corona bisa jadi carrier atau pembawa virus Covid-19 (Pixabay.com)

Sampai hari Selasa 14 April 2020 pagi, ada 4557 kasus pasen positif virus corona.

Dari 4557 pasien, 399 orang meninggal dunia akibat menderita Covid-19.

Sedangkan 380 diantaranya telah dinyatakan sembuh.

Untuk menghindari penularan virus corona, berikut beberapa kearifan lokal warga untuk mencegahnya.

UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Selasa (14/4/2020): Tambah 149, Total Kasus di DKI 2.335

BREAKING NEWS: Tambah 282, Jumlah Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 4.839 per 14 April 2020

Buat disinfektan dari jeruk nipis

Di wilayah adat Banualemo di Sulawesi Selatan, para perempuan bergotong royong meracik cairan desinfektan alami berbahan daun sirih dan jeruk nipis.

Cairan itu digunakan sebagai bahan penguapan di sebuah tempat yang mereka sebut 'bilik sterilisasi', yang dibangun oleh para pemuda. 

Baso', anggota masyarakat adat Banualemo yang tinggal di Desa Bone Lemo, Bajo Barat, Luwu, Sulawesi Selatan, menuturkan cara ini adalah ilmu yang dianjurkan oleh leluhur secara temurun untuk membasmi kuman dan penyakit yang kemudian dimodifikasi sesuai perkembangan zaman untuk memerangi virus corona yang mulai mewabah.

"Kita dari awal tidak menginginkan menggumakan bahan kimia untuk manusia. Dulu pengobatan menggunakan dengan model pengasapan, ini yang kita modifikasi pengasapannya," ujar Baso' kepada BBC News Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved