Virus Corona
Pemerintah Diminta Tak Fokus Beri Insentif ke Ojol, Bagaimana Nasib Bajaj hingga Ojek Pangkalan?
Pemerintah diminta untuk tidak hanya terfokus kepada ojek online (ojol) dalam pemberian insentif selama pandemi virus corona berlangsung.
TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah diminta untuk tidak hanya terfokus kepada ojek online (ojol) dalam pemberian insentif selama pandemi virus corona berlangsung.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, saat ini pemerintah hanya terfokus memberikan insentif kepada driver ojol.
Padahal, menurutnya masih banyak pelaku usaha di sektor transportasi yang merugi akibat pandemi virus corona.
Salah satu program insentif yang disoroti oleh Djoko adalah, pemberian cashback 50 persen PT Pertamina (Persero) khusus kepada ojol setiap melalukan pembelian BBM non-subsidi.
"Seyogyanya pemerintah, sekalipun melalui BUMN, dalam mengambil kebijakan sektor transportasi harus berlaku adil, tidak memihak hanya kepada kelompok tertentu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).
• Perbolehkan Ojol Angkut Penumpang saat PSBB, Kemenhub Beri 4 Syarat Ini Harus Dimiliki Pengemudi
• Karni Ilyas Kritik PSBB DKI Jakarta & Kartu Pra Kerja Jokowi: Bisa Kasih Apa Pada Rakyat Kecil?
Pemberian insentif seharusnya juga diberikan kepada pelaku usaha transportasi lain, seperti taksi ataupun bus antar kota.
"Atau travel, bajaj, becak motor, becak nempel motor, ojek pangkalan dan sudah pasti juga para pelaku usaha jasa angkutan baran atau logistik," tuturnya.
Lebih lanjut, Djoko menilai seharusnya aplikator ojol memiliki peranan yang lebih besar dalam meredam dampak ekonomi mitra-nya.
Pasalnya, dua aplikator ojol raksasa di Indonesia, yakni Gojek dan Grab sudah memiliki nilai valuasi yang tinggi bahkan sudah berhasil menyandang status decacorn.
"Mengapa para pengemudi ojek daring, yang notabene sebagai 'mitra' kurang diperhatikan oleh pemilik aplikator tersebut. Dan bahkan kemudian Pemerintah memberikan sesuatu yang istimewa kepada mereka," ucap Djoko.
(Kompas.com/Rully R. Ramli)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Diminta Tidak Fokus Beri Insentif ke Ojol"