Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Laporkan Acara Maulid Nabi ke Polisi saat Wabah Corona, Warga Depok Ini Di-bully Tetangga Sendiri

Seseorang warga di Depok yang melaporkan adanya acara Maulid Nabi ke polisi di kampung malah di bully tetangganya sendiri.

Editor: Sansul Sardi
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi 

TRIBUNTERNATE.COM - Di tengah pendemi covid-19 ini berbagai kegiatan yang mengikutsertakan kerumunan massa memang dilarang untuk sementara.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona dari orang ke orang.

Hal ini pun juga dilakukan oleh seorang warga di Depok bernama Popi Rahim.

Di mana Popi menceritakan keluh seorang perawat yang menjadi garda depan virus ini.

"Aku tidak mau mati," ucap B, seorang perawat di sebuah puskesmas di Depok, Jawa Barat. Ungkapan tersebut ia sampaikan kepada Popi Rahim, kakaknya. 

B tak lagi dapat membendung gundah lantaran setiap hari berdatangan pasien suspect (dicurigai) Covid-19 di puskesmas tempatnya bekerja.

Hal ini karena warga di sekitar lingkungan kediamannya di Kampung Bulak, Cisalak, Depok, tak mengindahkan larangan berkerumun guna mencegah penularan Covid-19.

B merasa prihatin, saat orang sepertinya rela menukar nyawa di ranjang perawatan pasien, puluhan tetangganya malah seakan menantang maut.

Peringatan demi peringatan yang meluncur dari mulut B mentah begitu saja oleh puluhan tetangganya dengan perkara yang sulit didebat.

Mereka ngotot mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Jami Almuhajirin pada Minggu (12/4/2020) lalu.

Soal Covid-19, Anies Baswedan ke DPR: PSBB Perlu Diperpanjang, Perbanyak Tes PCR, dan Kebutuhan APD

Kisah Bocah 9 Tahun Sumbangkan Tabungannya yang Disimpan di Kaleng Biskuit untuk Bantu Tenaga Medis

“Tetap dia bekerja di puskesmas, akhirnya. Saya beri kekuatan padanya, jangan khawatirkan lingkungan sini,” kata Popi saat berbincang via telepon dengan Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

“Adik saya nge-down banget. Saya bilang, ‘Saya janji sama kamu, kalau ada apa-apa, saya akan lapor ke pemerintah’. Kalau dia berhenti di puskesmas, siapa yang ngurus (orang) sakit?” tambah dia.

Ngotot bikin perayaan berjemaah

Bukan hanya B yang resah pada sekelompok warga yang ngotot ingin menghelat perayaan Maulid Nabi pada hari Minggu lalu.

Popi juga menyimpan kekhawatiran sejenis.

Begitu pun dengan mayoritas warga di sekitar kediamannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved