Ramadan 2020
Mandi Wajib dari Haid dan Nifas Setelah Subuh, Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasannya
Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib membayar kewajiban sesudah lewat waktunya.
TRIBUNTERNATE.COM - Seluruh umat Muslim menyambut datangnya bulan Ramadan dengan penuh suka cita.
Berpuasa artinya menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar (Subuh) hingga terbenam matahari ( Maghrib).
Menurut penanggalan umat muslim Muhammadiyah, awal mula Puasa Ramadhan 2020 ini akan digelar pada Jumat 24 April 2020.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Kamis (23/4/2020) untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan 1441 H
Sebelum berpuasa, terlebih dulu harus mengetahui syarat sah Puasa Ramadhan.
Diantara syarat sah Puasa Ramadhan ini adalah suci dar haid dan nifas.
• Bacaan Niat Puasa dan Jadwal Imsak Hari Pertama Ramadan 2020 di 34 Kota Besar Indonesia, Cek di Sini
• Simak Tips Tak Mudah Haus Selama Jalani Puasa Ramadan dan Tetap Bisa Beraktivitas di Siang Hari
Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman kemenag.go.idid, ada 4 syarat sah puasa.
1. Islam
Orang yang bukan islam tidak sah puasa.
2. Mumayiz dan baligh
Artinya dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik.

3. Suci dari darah haid (menstruasi) dan nifas (darah sehabis melahirkan).
Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib membayar kewajiban sesudah lewat waktunya.
4. Niat dan dlam waktu yang diperbolehkan puasa
Dari beberapa syarat sah tersebut, ada poin suci dari haid dan nifas, teruma bagi perempuan.
Bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, tidak diwajibkan untuk Puasa Ramadhan.
Akan tetapi, nantinya wajib meng-qadha (menggantinya di hari lain) di luar bulan Ramadhan
Jika ingin melaksanakan Puasa Ramadhan, maka perempuan yang tadinya haid atau nifas, harus mandi wajib atau mandi besar terlebih dahulu

Lantas, bagaimana jika ada yang sampai malam masih mengalami haid, tapi saat menjelang Subuh, ketika waktu sahur mendapati sudah suci namun belum mandi wajib sampai masuk waktu Subuh, apakah boleh berpuasa?
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata, jika saja ada wanita yang yakin suci dari haid dan sudah berniat puasa sebelum Subuh, walaupun tinggal semenit lagi akan masuk Subuh, puasanya tetap sah.
Walaupun belum sempat mandi besar ( mandi wajib ) kecuali setelah masuk Subuh ketika ingin melaksanakan salat Subuh.
Namun kalau sucinya masih dalam keadaan ragu-ragu lalu berniat puasa, maka puasanya tidak sah karena puasa harus dengan niat yang yakin, tidak boleh ada ragu-ragu.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang seorang wanita yang berpuasa dalam keadaan ragu-ragu sudah suci ataukah belum dari haid.
Bagaimana jika di pagi hari ia mendapati dirinya suci, apakah puasanya dianggap sah padahal sebelumnya tidak yakin sudah suci?
• Deretan 50 Gambar dan Ucapan Selamat Ramadan 2020 dalam Bahasa Indonesia & Inggris, Bisa Kirim ke WA
• Ramadan 2020, Berikut 7 Tips Menyiapkan Puasa: Tetapkan Tujuan hingga Siapkan Menu Buka & Sahur
Syaikh rahimahullah menjawab, “Puasanya tidak dianggap. Puasa ketika itu wajib diqadha’ (diganti). Karena asalnya haidnya masih ada dan ketika itu masuk puasa dalam keadaan tidak yakin sudah suci. Padahal untuk masuk puasa harus dalam keadaan yakin suci. Itulah yang menyebabkan puasanya tidak dianggap.” (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 19: 107)
Syaikh Al-Munajjid juga menerangkan, jika seorang wanita sudah yakin suci dari haid, maka hendaklah ia segera mandi wajib dan melakukan salat.
Jangan sampai ia menunda-nunda mandi wajibnya hingga keluar waktu shalat sampai akhirnya tidak salat.
Jika seperti itu yang dilakukan, maka hendaklah bertaubat dan meng-qadha puasa yang telah ditinggalkan.
Kenapa sampai wanita yang sudah suci sebelum Subuh masih boleh melanjutkan puasa walaupun belum mandi wajib kecuali ketika sudah masuk Subuh?
Karena yang penting sudah suci, menunda mandi wajib tidak masalah seperti kasus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dalam keadaan junub.
Istri tercinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim, no. 1109)
Semoga bermanfaat.
Ini bacaan niat mandi wajib dari haid dan nifas
Niat dan doa mandi wajibsetelah haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Haidil Lillahi Ta’ala.”
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
Niat dan doa mandi wajib setelah nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Liraf il Hadatsil Nifasi Lillahi Ta’ala.”
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar dari nifas karena Allah ta’ala”
Setelah membaca niat, ini tata cara mandi wajib yang benar:
- Membaca niat menghilangkan hadast besar
- Lalu membersihkan kedua telapak tangan sebanyak 3 kali selanjutnya bercebok dengan membersihkan bagian tubuh yang penting serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.
- Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan sampai bersih (Bisa dengan sabun).
- Berniat untuk wudhu, lalu berwudhu dengan tata urutan yang sempurna.
- Mengguyur atau menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut.
- Mencuci dan membersihkan kepala bagian kanan dilanjutkan dengan kepala bagian kiri.
- Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari.
- Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan dilanjutkan dengan bagian kiri.
- Membersihkan area badan yang susah dijangkau.
- Disunnahkan untuk melakukan mandi junub jinabat dengan urut dan tertib biar sempurna.
- Usahakan cipratan air yang digunakan untuk mengguyur tubuh tidak masuk ke kolah atau tempat penampungan air yang digunakan untuk mandi Junub.
(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com dari Rumaysho dalam sesi tanya jawab)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mandi Wajib dari Haid dan Nifas Setelah Subuh, Meski Sudah Niat Sahkah Puasa Hari Itu ?