Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Ini Alasan Mengapa Kondisi Pasien Corona Bisa Memburuk pada Minggu Kedua

Sejumlah pasien virus corona kondisinya memburuk pada minggu kedua setelah menunjukkan adanya gejala.

Editor: Sansul Sardi
Institut Virologi Wuhan via Daily Mail
Dua peneliti dari Institut Virologi Wuhan tengah melakukan penelitian. 

Dalam kebanyakan kasus, respons imun bekerja dengan cara memadamkan infeksi dan respons peradangan tidak bekerja.

Namun, terkadang sistem kekebalan tubuh secara keliru menjadi berlebihan dan tetap aktif lama setelah virus tak lagi menjadi ancaman.

Tangkapan layar kondisi paru-paru milik seorang pasien anak berusia 7 tahun yang diduga positif terinfeksi virus corona. Perbandingan kedua foto paru kurang dari 24 jam infeksi semakin meluas telah terjadi pneumonia bilateral.
Tangkapan layar kondisi paru-paru milik seorang pasien anak berusia 7 tahun yang diduga positif terinfeksi virus corona. Perbandingan kedua foto paru kurang dari 24 jam infeksi semakin meluas telah terjadi pneumonia bilateral. (Facebook Moh Ramadhani Soeroso)

Alasan kondisi kesehatan menurun

Sangat sulit untuk mengetahui sejauh mana sistem imun seseorang menyebabkan kerusakan dalam kasus Covid-19.

"Sistem imun pada kebanyakan orang memiliki peran yang sangat bermanfaat," kata Dr Julian Elliot, Direktur Klinis Satuan Tugas Covid-19 di Australia.

Orang yang mengalami penyakit Covid-19 yang lebih serius biasanya memiliki tanda-tanda peningkatan peradangan, terutama di paru-paru.

"Biasanya orang merasa normal saja, padahal sebenarnya sudah menderita radang paru-paru dengan tingkat oksigen yang cukup rendah," kata Dr Elliot.

Pneumonia merupakan infeksi paru-paru di mana kantung udara meradang dan dapat terisi oleh cairan.

Ketika penyakit berkembang, pneumonia biasanya menjadi lebih buruk.

"Pada tahap banyak peradangan di paru-paru, sering kali memiliki kadar oksigen sangat rendah, sehingga harus dibantu ventilator," jelas Dr Elliot.

Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan dari pneumonia Covid-19 yaitu kemungkinan bisa memburuk tanpa mereka sadari.

Wali Kota Mumbai India Ini Rela Kerja Shift Malam Kembali Jadi Suster di RS Demi Bantu Pasien Corona

PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Klaim Menang Pertempuran Melawan Covid-19

Biasanya pneumonia membuat orang merasa tidak nyaman di bagian dada atau kesulitan bernapas.

Namun, sejumlah pasien Covid-19 justru tak merasakan sesak napas, bahkan ketika kadar oksigennya turun.

Artinya, dalam kasus Covid-19, meski tingkat oksigen dalam tubuh seseorang cukup rendah, ia tidak merasa terengah-engah.

Itulah yang mungkin menjelaskan mengapa sejumlah pasien dengan gejala ringan tiba-tiba kondisinya mengalami penurunan drastis.

Obat antiperadangan

Reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan atau badai sitokin membantu menjelaskan mengapa ada orang mengalami reaksi yang parah terhadap Covid-19, sedangkan yang lain relatif ringan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved