Kasus Video 'Prank' Sembako, Polisi Kenakan Pasal Berlapis untuk YouTuber Ferdian Paleka
Polisi menerapkan pasal berlapis pada kasus video prank pembagian sembako berisi sampah di Bandung, Jawa Barat.
TRIBUNTERNATE.COM - Kasus video prank pembagian sembako berisi sampah di Bandung, Jawa Barat semakin menjadi sorotan publik.
Sebab baru-baru ini polisi menerapkan pasal berlapis pada kasus video prank tersebut.
Seperti diketahui, kasus itu melibatkan seorang Youtuber Ferdian Paleka dan beberapa temannya.
Polisi sebelumnya menerapkan Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Penerapan pasal tersebut terkait konten video yang mengandung penghinaan atau pencemaran nama baik.
Pasal tersebut memiliki ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 750 juta
Namun, kini polisi menambah penerapan pasal bagi para pelaku.
"Ada penambahan pasal, kita juga kenakan dengan Pasal 36 dan Pasal 51 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).
• Begini Tanggapan Psikolog soal Ferdian Paleka yang Mau Serahkan Diri Jika Followers Tembus 30K
• Ekspresi YouTuber Ferdian Paleka di Video Prank Sembako Isi Sampah Dinilai Psikolog Mau Tenar Instan
Adapun, Pasal 36 mengatur tentang perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain.
Sementara itu, Pasal 51 ayat 2 menjelaskan ancaman pidana bagi yang melanggar Pasal 36, yakni pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 12 miliar.
Seperti diketahui video prank yang diunggah di akun YouTube Ferdian Paleka ini sempat viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan aksi tak terpuji sekelompok pemuda yang membagikan bingkisan sembako palsu kepada waria di Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Bandung.
Bingkisan sembako tersebut berisi sampah tauge busuk dan batu.
Merasa sakit hati, para korban melaporkan hal itu ke Mapolrestabes Bandung, Senin (5/5/2020).
Atas dasar laporan itu, polisi akhirnya melakukan pencarian terhadap tiga pemuda yang terekam dalam video prank itu.