Virus Corona
Hasilnya Keluar Dalam 1 Jam, Singapura Rilis Alat Tes Serologi Baru Virus Corona Pertama di Dunia
tes serologi cPass mendeteksi antibodi, yang terbentuk oleh tubuh untuk melawan infeksi, dalam darah atau serum pasien.
TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah alat tes covid-19 terbaru bisa dengan cepat menilai pasien terinfeksi virus corona apa bukan akhinya muncul.
Namun alat tersebut baru tersedia di rumah sakit di Singapura.
Alat tersebut dinilai bisa mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus corona secara cepat.
Meluncur hari ini, Jumat (15/5), tes serologi cPass mendeteksi antibodi, yang terbentuk oleh tubuh untuk melawan infeksi, dalam darah atau serum pasien.
Tapi, tes ini tidak untuk memeriksa infeksi aktif.
Tujuan utamanya, untuk melacak kontak, mendeteksi kasus tanpa gejala, dan menilai kekebalan kawanan.
Dan, Singapura menggunakan tes serologis tersebut untuk pelacakan kontak.
• BREAKING NEWS: Tambah 490, Jumlah Kasus Virus Corona di Indonesia Jadi 16.496 per 15 Mei 2020
• Jubir Corona, Achmad Yurianto Raih Penghargaan Public Relation of The Year
Yang berbeda dari tes baru yang Duke-NUS Medical School Singapura kembangkan tersebut adalah hasilnya keluar hanya dalam waktu satu jam, bukan hari.
Ini yang pertama di dunia.
Tes ini mencari keberadaan antibodi penetral, yang bisa memblokir virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Dengan kata lain, indikator kekebalan terhadap virus.
"Dalam kebanyakan kasus, menetralkan antibodi sama dengan perlindungan atau (adalah) indikator perlindungan terbaik," kata Profesor Wong Linfa, Direktur Program Penyakit Menular Darurat Duke-NUS dan peneliti utama tes tersebut.
“cPass yang tim kami kembangkan bisa digunakan untuk pelacakan kontak, penampungan atau pelacakan hewan menengah, penilaian kekebalan kawanan, umur panjang kekebalan protektif, dan kemanjuran kandidat vaksin yang berbeda,” ujarnya.
Selain hasil keluar cepat, kelebihan lain tes serologi cPass adalah keamanan dan skalabilitas.
Saat ini, tes serologi yang ada untuk menetralkan antibodi membutuhkan virus hidup dan bahan sel, yang diproses oleh operator yang sangat terampil di fasilitas pemeliharaan biologis.
Menggunakan rekayasa protein, tes serologi yang Singapura kembangkan mereplikasi bagian dari virus dan bagian dari sel hidup yang saling mengikat.
"Pada dasarnya, apa yang terjadi di tubuh Anda, kami telah menirunya dalam tabung reaksi dengan dua protein rekayasa," kata Profesor Wong seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Ini berarti, tes memiliki potensi untuk diproduksi secara massal dan bisa digunakan untuk menguji massal lebih cepat.
Dan, dapat dilakukan di sebagian besar laboratorium tanpa berpotensi mengekspos operator lab untuk virus hidup.
Profesor Wang mengatakan, timnya memerlukan waktu kurang dari dua bulan, dari konsepsi, pengembangan produk, hingga otorisasi sementara dari alat uji oleh Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura yang keluar minggu lalu.
“Alat diagnostik cPass yang inovatif ini akan berperan penting dalam mendukung perang melawan pandemi global,” kata Dr Sidney Yee, CEO DxD Hub. "Kami membuat cPass tersedia untuk rumahsakit saat kami berbicara".
Prof Wong menambahkan, ada minat yang besar dari seluruh dunia dan di kawasan Asia Tenggara.
Tes ini sudah menjalani uji coba di Malaysia dan Thailand.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pertama di dunia, Singapura rilis tes serologi baru virus corona