Benarkah, Cairan yang Keluar Sebelum Sperma Bisa Bikin Hamil? Ini Faktanya
fakta-fakta penjelasan ahli mengenai apakah cairan yang keluar sebelum sperma bisa menyebabkan kehamilan
TRIBUNTERNATE.COM - Gerakan foreplay untuk 'pemanasan' biasanya sering dilakukan oleh pasangan suami-istri saat akan melakukan hubungan intim.
Hal ini dilakukan agar sang istri bisa memproduksi pelumas alami yang membuat pengalaman bercinta semakin menyenangkan.
Rupanya hal ini tidak hanya berlaku untuk wanita, nyatanya pria juga ternyata bisa mengeluarkan cairan yang keluar sebelum sperma.
Banyak yang bertanya, apakah cairan yang keluar sebelum sperma bisa menyebabkan kehamilan?
Padahal, warna cairannya yang bening, menandakan bahwa itu bukanlah sperma.
• Ini Alasan Kenapa Orang Penyintas Covid-19 Tak Boleh Berhubungan Intim Selama 1 Bulan
• Beda dari Negara Lain, Pelajar SMP-SMA di Jepang Malah Kunjungi Klinik Kehamilan Selama Wabah Corona
Namun, apakah kehamilan tetap bisa terjadi, jika cairan itu masuk ke dalam vagina?
Cairan yang keluar sebelum sperma adalah cairan pra-ejakulasi.
Sebenarnya, cairan yang keluar sebelum sperma ini tidak mengandung sperma.
Namun ternyata, sperma bisa “tumpah” ke dalamnya.
Fungsi cairan pra- ejakulasi ini sama seperti cairan yang diproduksi oleh vagina, saat berhubungan seksual, yakni menjadi pelumas yang diproduksi oleh kelenjar di dalam penis.
Cairan ini diproduksi sebelum ejakulasi terjadi.
Ketika cairan ini keluar dari penis, bisa saja sperma ikut keluar bersamanya.
Faktanya, sebuah studi di tahun 2016, menemukan bahwa sekitar 17% cairan pra-ejakulasi milik para responden, ternyata mengandung sperma.
Sementara itu studi lainnya membuktikan, dari sekitar 27 sampel pra-ejakulasi, 37% di antaranya mengandung sperma.
• Benarkah Sperma Pasien Covid-19 Mengandung Virus Corona? Ini Kata Peneliti Asal China
• Studi China Ungkap Virus Corona Terdeteksi di Air Mani Pria, Bisakah Menular saat Hubungan Intim?
Jadi, apakah cairan yang keluar sebelum sperma bisa mengakibatkan kehamilan?
Jawabannya, bisa. Biasanya, untuk menghilangkan sperma cairan pra-ejakulasi, para pria buang air kecil terlebih dahulu, sebelum melakukan hubungan seksual.
Namun, tidak ada yang bisa menjamin, tidak ada sperma dalam cairan pra-ejakulasi, setelah pria buang air kecil.
Cairan yang keluar sebelum sperma muncul tanpa disadari Berbeda dari ejakulasi, para pria tidak bisa mengontrol waktu keluarnya cairan pra-ejakulasi dari penis.
Dengan kata lain, cairan pra-ejakulasi ini akan keluar dengan sendirinya, tanpa disadari.
Walaupun bertindak sebagai pelumas, bukan tidak mungkin bahwa cairan pra-ejakulasi tidak mengandung sperma.
Ketika pasangan suami-istri melakukan hubungan seksual tanpa kondom, cairan yang keluar sebelum sperma ini bisa masuk ke dalam vagina, sambil membawa sperma.
Anda maupun pasangan, tidak akan menyadarinya. Bagaimana cara menghindari kehamilan akibat cairan pra-ejakulasi?
Mencabut penis dari vagina, bahkan sebelum ejakulasi, tidak bisa mencegah cairan pra-ejakulasi menyebabkan kehamilan.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, baik Anda maupun istri tidak akan menyadari bahwa cairan tersebut sudah masuk ke dalam vagina, sambil membawa sperma yang ternyata “menumpang” cairan pra-ejakulasi.
Jika memang Anda dan istri tidak sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya menggunakan beberapa metode kontrasepsi berupa: Kondom KB spiral atau intrauterine device (IUD) Pil KB Pil kontrasepsi darurat (the morning after pill) setelah berhubungan seks tanpa pengaman.
Beberapa metode kontrasepsi di atas, bisa mencegah dan menurunkan risiko kehamilan tak diinginkan, akibat masuknya cairan pra-ejakulasi yang mengandung sperma, ke dalam vagina.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cairan yang Keluar Sebelum Sperma Bisa Bikin Hamil, Benarkah?"