Mana yang Lebih Sehat? Makan Nasi, Ketupat, Apa Lontong? Ini Faktanya
Dari segi kesehatan, manakah sebenarnya lebih sehat mana antara nasi, ketupat, atau lontong?
TRIBUNTERNATE.COM – Menu olahan karbohidrat seperti nasi, ketupat dan lontong memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Sebab menu olahan beras ini merupakan salah satu bahan baku makanan pokok Tanah Air.
Menjelang Lebaran, tentunya makanan seperti ketupat dan lontong kerap dihadirkan sebagai bahan makanan pilihan selain nasi.
Dua makanan ini biasanya disantap dengan menu makanan khas Idul Fitri lainnya, seperti opor ayam, rendang, semur, atau sambel ati kentang.
Meskipun berasal dari bahan dasar yang sama, yakni beras, tetapi citarasa dan tekstur ketupat, lontong, ataupun nasi berbeda-beda.
Hal itulah yang membuat orang-orang memiliki kegemaran masing-masing akan ketiga makanan sumber karbohidrat dan kalori ini.
• Cuma 20 Menit, 5 Resep Salad Buah dan Sayur Menu Ini Cocok untuk Menu Buka Puasa Bersama Keluarga
• Intip Resep Menu Opor Ayam Ini, Cocok untuk Santap Sahur Ramadan Anda di Rumah Bersama Keluarga
Namun, dari segi kesehatan, sebenarnya lebih sehat mana antara nasi, ketupat, atau lontong?
Beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan tersebut. Untuk mengetahui jawabannya, Anda perlu tahu dulu cara membuat nasi, ketupat, dan lontong.
Cara membuat nasi, ketupat, dan lontong
Pada umumnya ketupat dan lontong dimasak atau dikukus setelah beras dimasukkan ke wadah daun.
Ketupat biasanya dibungkus menggunakan wadah daun yang dibuat dari janur, sedangkan lontong dibungkus dengan daun pisang.
Wadah daun yang sudah diisi dengan beras tersebut biasanya tidak diisi penuh sehingga memberi ruang bagi beras untuk mengembang.
Melansir buku Resep Andalan Resto Indonesia: Lontong & Ketupat (2016) karya Wahyuni Mulyati & Ilse Harahap, dalam membuat ketupat, wadah daun dianjurkan hanya diisi dengan beras yang telah dicuci dan ditiriskan sebanyak sepertiga dari bagian wadahnya.
Begitu juga dengan cara membuat lontong, wadah daun disarankan hanya diisi dengan beras setengah atau sepertiga dari bagian gulungan daun pisang.
Hal inilah yang membuat kandungan air di dalam ketupat maupun lontong menjadi cukup banyak sehingga kandungan total kalori dari kedua makanan tersebut relatif lebih sedikit dibanding nasi.