Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Pakar Penyakit Menular AS, Anthony Fauci Kritik Ucapan Pejabat WHO hingga Sebut China Rugikan Dunia

Dr Anthony Fauci menegur WHO terkait penularan dari pasien Covid-19 kepada orang yang tidak terinfeksi adalah kasus yang jarang terjadi.

Editor: Sansul Sardi
AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/ALEX WONG
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendengarkan keterangan dari Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci mengenai klorokuin, obat malaria yang dianggap bisa menyembuhkan virus corona, di Gedung Putih, Washington, pada 20 Maret 2020. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sosok Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular Amerika mendadak menjadi sorotan.

Hal ini terjadi saat Fauci menegur Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) pada Rabu (10/6/2020).

Di mana Fauci mengatakan bahwa seorang pejabat di badan internasional itu salah ketika dia mengklaim sangat jarang bagi orang yang terinfeksi tanpa gejala untuk menularkan Covid-19 kepada orang sehat.

"Apa yang dikatakan kemarin dari seorang anggota WHO tentang penularan dari orang tanpa gejala ( asimptomatik) kepada orang yang tidak terinfeksi jarang terjadi," ujar Fauci, dilansir dari Good Morning America (GMA).

"Mereka harus tarik ucapan itu karena tidak ada bukti yang menunjukkan keabsahannya itu," ujar Fauci.

"Nyatanya, bukti yang kita miliki, mengingat persentase orang antara 25, 45 persen dari total orang yang terinfeksi, kemungkinan tidak punya gejala," imbuhnya.

Benarkah Hanya Inspeksi? Ini Fakta-fakta Presiden Donald Trump Dilarikan ke Bunker Gedung Putih

Sebut 99 Persen Polisi AS Adalah Orang Hebat, Donald Trump Bersikeras Tak Akan Bubarkan Kepolisian

"Dan kita tahu dari kajian epidemiologi bahwa mereka bisa menularkan ke orang lain yang tidak terinfeksi, sekali pun (yang menularkan ini) tidak ada gejala."

"Pernyataan bahwa penularan orang dengan asimptomatik kepada orang sehat adalah kasus yang jarang terjadi harusnya ditarik oleh WHO," jelas Fauci.

Teguran Fauci itu datang setelah Dr Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, pada Senin lalu mengatakan bahwa penularan dari pasien Covid-19 kepada orang yang tidak terinfeksi adalah kasus yang jarang terjadi.

Selama rapat harian di Jenewa, Kerkhove mengatakan, "Dari data yang kita miliki, tampaknya masih jarang terjadi seseorang dengan asimptomatik menularkan (virus) ke orang lain."

Namun, setelah mendapat kecaman, Kerkhove harus menarik kembali ucapannya pada Selasa lalu.

Fauci, pakar penyakit menular yang berada dalam tim satgas wabah yang dibentuk Presiden Donald Trump, mengatakan kepada GMA bahwa virus corona adalah "infeksi yang sangat tidak biasa" yang tetap berbahaya ketika masyarakat di seluruh negeri dan dunia mulai mengurangi pembatasan lockdown.

"Peluang manifestasinya (penularan) luar biasa," katanya.

“Anda bisa menemui orang yang terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala (asimptomatik).

Anda bisa mendapati orang yang terinfeksi dan tersenyum (karena) gejala yang (ada) hampir tidak mereka sadari.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved