Virus Corona
Jika Vaksin Covid-19 Ditemukan, Ternyata Kelompok Inilah yang Kali Pertama Mendapatkannya
Sekitar 120 laboratorium di seluruh dunia saat ini sedang mengembangkan vaksin Covid-19.
"Dan pekerja di bidang essential (atau penting), militer, polisi, pemadam kebakaran. Barulah setelah itu orang-orang lain."
Menurut pernyataan dari Departemen Kesehatan Australia, percakapan tentang penentuan kelompok yang diprioritaskan dan bagaimana cara menyalurkan vaksin masih berlangsung.
"Seiring bermunculannya dengan kandidat vaksin yang menjanjikan, keputusan tentang pelaksanaan program imunisasi nasional (di Australia) akan ditentukan oleh Kabinet Nasional, berdasarkan anjuran dari Komite Pimpinan Perlindungan Kesehatan Australia," bunyi pernyataan tersebut.
"Keputusan akan dibuat berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang ada, analisa risiko pada kelompok rentan secara relatif, dan juga persediaan vaksin di waktu tertentu."
Akankah ada elitisme?
Professor Jonathan meyakini negara-negara 'elit' adalah yang akan terlebih dahulu mengakses vaksin ketika sudah mulai beredar.
"Negara kelas atas — mereka ada di posisi terbaik. (Semuanya akan) mengikuti di mana uang berada," kata dia.
"Sudah mulai terlihat yang namanya nasionalisme vaksin dan hal ini cukup meresahkan."
"Idealnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menetapkan pedoman yang dapat berlaku secara global, namun, menurut perkiraan saya, hal ini tidak akan terjadi sekarang," kata dia, merujuk pada hubungan Presiden AS Donald Trump dengan organisasi tersebut yang kurang baik.
Thomas mengatakan dunia sudah belajar dari kejadian di tahun 2009, di mana "negara kaya" membeli vaksin H1N1 atau flu babi, sehingga menelantarkan "negara miskin".
"Ini adalah sesuatu yang memicu pertumpahan darah," kata dia.
"Menurut saya kini sudah muncul pemahaman bahwa kita harus mengutamakan unsur solidaritas global."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Vaksin Covid-19 Ditemukan, Siapa yang Pertama Mendapatkannya?"