Anak Hakim PN Medan Menangis Dengar Zuraida Divonis Mati: Cukup Puas, Ini yang Kami Harapkan
Zuraida Hanum, istri hakim yang juga merupakan Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, divonis mati.
TRIBUNTERNATE.COM - Zuraida Hanum, istri hakim yang juga merupakan Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, divonis mati.
Sebagaimana diketahui, seorang hakim yang juga merupakan Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, tewas di dalam sebuah mobil Toyota Land Cruiser Prado berwarna hitam, Jumat (29/11/2019).
Jenazah Jamaluddin ditemukan terbaring di bangku belakang mobil di sebuah jurang Kabupaten Deli Serdang.
Rupanya Jamaluddin dibunuh. Ironisnya, otak pembunuhan adalah istrinya sendiri, Zuraida Hanum, dan dibantu oleh dua eksekutor lainnya.
Mereka adalah Jefri Pratama (42), kekasih Zuraida; dan Reza Pahlevi (29).
• Setelah Bunuh Hakim PN Medan, Istri Sempat Tidur 3 Jam Bersama Jasad Korban Lalu Dibuang ke Jurang
Divonis mati

Dalam sidang putusan di PN Medan, Rabu (1/7/2020), Zuraida divonis hukuman mati, sedangkan Jefri dipenjara seumur hidup dan Reza dipenjara 20 tahun.
"Mengadili menyatakan terdakwa Zuraida Hanum terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana dan terbukti dengan dakwaan primer serta menjatuhkan pidana dengan pidana mati," tegas Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik dengan suara lantang.
Suasana sidang pun sontak bergemuruh.
Dua anak hakim Jamaluddin dengan istri sebelumnya, Kenny Akbari Jamal dan Rajif Fandi Jamal, tak bisa menahan air mata.
• Anak Kandung Hakim PN Medan Tak Mau sang Ibu Tiri Dihukum Mati: Biar Rasain Susahnya Hidup Dipenjara
Mantan asisten pribadi (aspri) Jamaluddin, Cut Rafika Lestari, langsung memeluk Kenny dan mengucap syukur.
"Alhamdulillah dihukum mati, Dek," ucap Cut sambil memeluk Kenny yang menangis semakin keras.
Kepada wartawan, Kenny mengaku cukup puas dengan vonis hakim kepada ibu tirinya itu.
"Cukup puaslah dengan putusan ini karena memang ini yang kami harapkan," tutur Kenny, seperti dilansir Tribun Medan.
Adapun terkait hukuman kedua pelaku lain, Kenny enggan berkomentar.
