Anies dan Menteri Jokowi Beda Pendapat Soal PSBB, Yunarto: Saya Sepakat Ada Pengetatan, Tapi . . .
Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menyoroti perbedaan pendapat soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Salah satu yang menjadi catatan Yunarto yakni perlu adanya evaluasi apakah penegakan selama masa PSBB transisi sudah dilakukan dengan baik.
"Pertama, pemprov dki jg harus evaluasi apakah penegakan pada masa PSBB transisi sudah dilakukan?
Jelas kok didepan mata kepala kita sendiri, di resto2/kaki lima, protokol kesehatan hanya jadi lipstik, kerumunan (termasuk saat olahraga hari minggu) dah jadi hal yg seakan normal," tulis Yunarto.
• Dokter Reisa Tak Lagi Tampil Jadi Jubir Covid-19, Yunarto: Lebih Berasa Kehilangan Achmad Yurianto
• Kasus Covid-19 di DKI Terus Naik, Anies Baswedan Perpanjang PSBB Transisi sampai 13 Agustus 2020
Tiga Menteri Jokowi Singgung Soal PSBB Jakarta
Berikut tiga menteri ekonomi Jokowi yang menilai PSBB DKI Jakarta bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional, dirangkum dari Kompas.com.
1. Airlangga Hartarto (Menko Ekonomi)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) karena tertekan oleh pengumuman PSBB DKI Jakarta.
Pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB, IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. Padahal, menurut Airlangga, sebelumnya kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.
"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga dalam video conference.
"Hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," jelas dia.
Di sisi lain, menurut Airlangga, keputusan Anies untuk menarik rem darurat sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Sebab, menurut dia, kinerja perekonomian tak hanya dipengaruhi oleh kondisi fundamental, tetapi juga kepercayaan masyarakat dan publik.
"Kita harus melihat gas dan rem ini. Kalau digas atau rem mendadak itu tentu harus kita jaga confident publik. Karena ekonomi tidak hanya fundamental, tapi juga sentimen, terutama untuk sektor capital market," ujar dia.
2. Agus Suparmanto ( Mendag)
Mendag Agus Suparmanto memperingatkan dampak PSBB DKI Jakarta. Menurut dia, pemberlakuan PSBB bisa berpotensi mengganggu kelancaran distribusi barang, apalagi mengingat peran Jakarta dalam aliran distribusi nasional.
“Karena PDB kita 50 persen konsumsi. Kalau distribusi ini tidak lancar, akan mengganggu PDB RI,” ucap Agus dalam Rakornas Kadin.