Anda Termasuk Orangtua yang Terlalu Protektif? Awas, Ini Dampaknya Terhadap Perkembangan Anak
Kecenderungan untuk melindungi, menyangga, dan memanipulasi ini dapat terwujud dalam banyak cara.
Padahal, ini merupakan kesempatan bagi anak untuk belajar dari kesalahan dan berusaha bangkit kembali.
Sukses itu hebat, tetapi anak-anak tidak akan benar-benar berkembang sampai mereka belajar mengatasi kegagalan sehari-hari.
3. Bereaksi berlebihan terhadap kegagalan
Jika Anda marah atas nilai buruk di sekolahan anak atau kecewa saat anak Anda ditolak dari suatu kesempatan, Anda perlu menarik napas dalam-dalam dan membiarkannya barang sejenak saja.
Bereaksi berlebihan terhadap kegagalan sesekali tidak membantu Anda atau anak Anda beradaptasi dan tumbuh.
4. Takut akan cedera
Orangtua bisa sangat protektif kepada anak-anaknya saat bermain. Semisal takut anak terluka, terjauh atau cedera lainnya.
Padahal ini merupakan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi dunianya.
Berikan kebebasan tapi tentu masih dengan pengawasan.
Pengawasan berbeda dengan membatasi gerakan anak.
Selama anak tidak dalam kondisi bahaya yang sangat mengancam, maka ada baiknya untuk memberikan anak kebebasan.
• 8 Manfaat Olahraga Lari untuk Kesehatan Fisik dan Mental: Turunkan Berat Badan hingga Atasi Depresi
5. Fokus pencapaian
Adakalanya orangtua terlalu fokus pada pencapaian-pencapaian besar, padahal banyak hal kecil yang bisa dinikmati dan dirayakan.
Anda dapat menjadwalkan les dan mendaftarkan anak Anda untuk semua aktivitas pengayaan, tetapi berfokus secara eksklusif pada akademisi dan pencapaian terukur dapat merusak mental dan emosional anak Anda.
Kita perlu membiarkan anak-anak kita menjadi anak-anak.