Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Deretan Poin Kunci Debat Capres AS, Donald Trump Tak Berhenti Menyela Joe Biden

Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden akhirnya bertatap muka langsung dalam debat pertama.

Editor: Sansul Sardi
Ap/Morry Gash
Presiden Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden bertukar poin selama debat presiden pertama pada Selasa, 29 September 2020, di Case Western University dan Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio. 

Trump mengatakan ada orang baik "di kedua sisi" setelah unjuk rasa supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, yang menyebabkan kematian seorang kontra-pengunjuk rasa.

Ketika ditanya oleh Wallace apakah dia bersedia mengutuk supremasi kulit putih dan kelompok milisi, Trump menghindari pertanyaan tersebut dan mencoba untuk mengalihkan perhatian.

“Saya akan mengatakan hampir semua yang saya lihat adalah dari sayap kiri, bukan sayap kanan,” jawabnya.

“Saya bersedia melakukan apa saja. Saya ingin melihat kedamaian,” sambung Trump.

Ketika didesak lebih jauh, Trump berkata, “Kamu ingin memanggil mereka apa? Beri aku nama. Beri aku nama.”

Akhirnya, Trump menyebut Proud Boys, organisasi sayap kanan yang hanya dikhususkan untuk laki-laki dan mempromosikan kekerasan politik.

Soal Ledakan di Beirut Lebanon, Donald Trump: Mungkin Itu Serangan, tapi Belum Ada yang Tahu

Donald Trump Nekat Gelar Kampanye Indoor dan Outdoor Meski Kasus Corona di AS Masih Tinggi

“Tapi saya akan memberitahu Anda apa, seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa (anti-fasis) dan kiri karena ini bukan masalah sayap kanan ... ini adalah masalah sayap kiri,” tambah Trump.

Pengikut Antifa telah muncul di protes anti-rasisme, dan Partai Republik menginginkan Antifa harus disalahkan atas aksi kekerasan selama protes.

Namun, bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Antifa harus disalahkan sangat sedikit sekali.

Perbedaan Sikap Terhadap Hasil Pemilu

Trump dan Biden menyatakan gambaran yang sangat berbeda tentang keandalan pemilu yang akan datang.

Biden mendesak para pemilih untuk memberikan suara mereka dan tidak terintimidasi oleh pernyataan Trump bahwa dia mungkin tidak akan menerima kekalahan.

Sementara Trump telah menyuarakan keraguan atas keandalan surat suara dan pemilu secara umum.

“Pilih cara apa pun yang terbaik untuk Anda. Karena dia (Trump) tidak akan bisa menghentikanmu untuk menentukan hasil pemilu ini,” kata Biden.

Biden setuju untuk tidak mengumumkan kemenangan sebelum surat suara selesai dihitung dan menerima keputusan pemilih.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved