Deretan Poin Kunci Debat Capres AS, Donald Trump Tak Berhenti Menyela Joe Biden
Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden akhirnya bertatap muka langsung dalam debat pertama.
Namun, Trump terus menyebarkan kebohongan tentang pemungutan suara melalui surat.
Dia mengatakan bahwa pemantau jajak pendapat dari tim kampanyenya ditolak secara tidak benar di tempat pemungutan suara awal Philadelphia
Kenyataannya adalah pemantau pemungutan suara belum diakreditasi untuk mengamati.
Dia juga menyerukan tentang penipuan dari Partai Demokrat yang meluas karena beberapa surat suara dibuang dengan tidak benar ke tempat sampah pekan lalu.
Namun Trump tidak menyebutkan bahwa insiden itu terjadi di kantor pemilihan yang dikendalikan Partai Republik dan dengan cepat dilaporkan ke pihak berwenang.
Biden mendesak rakyat AS untuk tidak khawatir tentang taktik menakut-nakuti.
“Saya akan menerimanya (hasil perhitungan surat suara), dan dia (Trump) juga akan menerimanya. Anda tahu mengapa? Karena setelah pemenang diumumkan setelah semua surat suara dihitung, itu akan menjadi akhir,” tegas Biden.
Serangan terhadap Keluarga
Seperti yang telah diprediksi, Trump menemukan cara untuk mengungkit masa lalu Hunter Biden, putra Joe Biden.
Trump mendaur ulang tuduhan tentang praktik bisnis internasional Hunter Biden.
Trump mengatakan Hunter Biden meraup keuntungan jutaan dollar AS dari China dan kepentingan luar negeri lainnya, tuduhan yang telah berulang kali dibantah.
Tuan Biden membantah tuduhan tersebut dan mengatakan semua itu tidak benar.
"Keluarganya, kita bisa membicarakannya sepanjang malam,” kata Biden.
Tetapi Biden menghindari perdebatan mengenai bisnis internasional Trump dan langsung menghadap ke kamera.
"Ini bukan tentang keluarga saya atau keluarganya," kata Biden saat Trump mencoba membicarakannya.