Gempa Bumi Magnitudo 6.2 Sulawesi Barat: 42 Orang Meninggal Dunia, Sebagian Besar Ada di Mamuju
Korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 42 orang; 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene.
TRIBUNTERNATE.COM - Gempa bumi kuat dengan magnitudo 6.2 terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 02:28 WITA di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
Hingga Sabtu (16/1/2021) pukul 02.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan sebanyak 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan.
Sementara, di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan, serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.
Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.
Selain itu, korban meninggal dunia akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene.
Baca juga: Serpihan Pesawat & Bagian Tubuh Korban Masih Ditemukan, Basarnas Perpanjang Evakuasi Sriwijaya Air
Baca juga: Anak Perempuan Terjebak Reruntuhan Bangunan Gempa Mamuju, Suaranya Bergetar Saat Minta Tolong
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.
Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.
Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.
Guna mencegah potensi penularan Covid-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, gempa susulan masih akan terjadi.
Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam.
Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah Lewat pedulilindungi.id, Siapkan KTP-mu!
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.
Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.
Baca juga: Panik Saat Evakuasi Gempa Mamuju, Seorang Wanita Tertabrak Motor