Resmi Dilantik, Joe Biden akan Bawa AS Kembali Bergabung dengan Perjanjian Iklim Paris
Joe Biden berjanji untuk menandatangani dokumen yang diperlukan untuk bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris pada Hari Pelantikannya.
Akan tetapi, memenuhi target akan menjadi tugas yang lebih sulit.
Diketahui, Amerika Serikat adalah penghasil emisi karbon terbesar kedua di dunia, setelah China.
AS juga telah berkontribusi lebih banyak terhadap terjadinya perubahan iklim global dari waktu ke waktu daripada negara lain.
Saat menjadi kandidat di Pilpres AS 2020, Joe Biden mengungkapkan janji yang berani untuk memangkas semua emisi gas rumah kaca dari sektor kelistrikan negara pada 2035 dan menjadikan Amerika Serikat netral karbon pada 2050.
Emisi karbon telah menurun dari sektor kelistrikan negara karena pembangkit listrik tenaga batubara telah dihentikan penggunaannya dalam satu dekade terakhir.
Utilitas listrik kini lebih bergantung pada sumber energi terbarukan, seperti angin dan matahari.
Namun, sumber emisi karbon industri dan transportasi masih akan lebih sulit untuk dibatasi.
Pada 2017, transportasi 'mengalahkan' pembangkit listrik sebagai sumber emisi gas rumah kaca terbesar di AS.
Joe Biden diperkirakan juga akan memperkuat standar emisi mobil, tetapi menulis aturan baru jelas masih membutuhkan waktu.

Baca juga: Joe Biden dan Kamala Harris telah Resmi Dilantik, Joko Widodo Beri Ucapan Selamat
Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Lambaian Tangan Terakhir Donald Trump di Gedung Putih Sebagai Presiden
Meski begitu, langkah Joe Biden untuk bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris memberi sinyal kepada dunia bahwa Amerika Serikat memang serius dalam menangani perubahan iklim lagi.
Amerika Serikat akan mendapatkan kursi lagi di meja pertemuan para pemimpin dunia di Glasgow untuk membuat perjanjian iklim baru pada akhir tahun ini.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyambut baik Amerika yang kembali bergabung ke perjanjian iklim.
Dalam pernyataan yang dikirim lewat email, dia menulis: "Kami menantikan kepemimpinan Amerika Serikat dalam mempercepat upaya global untuk mencapai Net Zero."
SUMBER: npr.org
(TribunTernate.com/Rizki A.)