Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bocah 13 Tahun Tabrak 8 Motor hingga 1 Orang Tewas, Ini Kronologi Lengkapnya

Bocah berinisial EHSW ini menabrak delapan motor hingga menyebabkan satu orang tewas karena diduga belum mahir mengemudi mobil.

Istimewa via TribunJogja.com
Barang bukti kecelakaan di depan RSPAU Hardjolukito pukul 18.30, Rabu (27/01/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah kecelakaan terjadi di depan RSPAU Hardjolukito, Bantul, DI Yogyakarta pada Rabu (27/01/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kecelakaan maut tersebut melibatkan bocah 13 tahun asal Trucuk, Klaten. 

Bocah berinisial EHSW ini menabrak delapan motor hingga menyebabkan satu orang tewas karena diduga belum mahir mengemudi mobil.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, EHSW yang mengendarai mobil Kia Picanto bernopol AD 1809 IC melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Majapahit.

Setibanya di perempatan blok O, lampu lalu lintas menyala merah dan beberapa motor langsung berhenti.

Namun, EHSW diduga tidak bisa mengendalikan kendaraannya dan menabrak sejumlah motor di depannya.

Mobil yang dikemudikan EHSW ringsek di bagian depan setelah terlibat kecelakaan maut di Bantul, Rabu (27/1/2021).
Mobil yang dikemudikan EHSW ringsek di bagian depan setelah terlibat kecelakaan maut di Bantul, Rabu (27/1/2021). (Istimewa via Tribun Jogja)

Ia menabrak tiga motor, yakni Honda Supra Fit AB 3050 UF, Honda Supra X 125 K 3380 AT, dan Honda Beat AB 2026 ZJ.

Akibat dari tabrakan tersebut menyebabkan kecelakaan beruntun hingga mengenai empat motor lainnya.

"Saat kejadian pengemudi Picanto tidak mampu menguasai laju kendaraanya dan menabrak beberapa kendaraan yang berhenti," terang Kanit Laka Lantas Polres Bantul, Iptu Maryono, Kamis (28/1/2021).

Maryono mengatakan cuaca tengah hujan deras saat kecelakaan terjadi.

"Saat kejadian hujan deras, mungkin juga karena belum mahir menyetir, sehingga terjadi kecelakaan," ungkapnya, dilansir Tribun Jogja.

Menurut penjelasan Maryono, EHSW dan ayahnya sedang dalam perjalanan menuju Srandakan, Bantul.

Tapi, di tengah perjalanan sang ayah meminta EHSW menggantikannya karena merasa tak enak badan.

"Perjalanan ke Srandakan dari Klaten. Sesampainya di bandara (Adisutjipto), digantikan oleh anak pelaku."

"Karena ayahnya tidak enak badan," tutur Maryono.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved