Singgung Lockdown, Jokowi: 'Melihat Negara Lain, Lockdown Satu Negara, Satu provinsi, Ekonomi Jatuh'
Selain mempertanyakan karantina wilayah satu kota, Jokowi juga berpendapat, lockdown skala mikro lewat PPKM bisa menekan laju kasus Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberi contoh lockdown skala masif di negara lain. Menurutnya, pembatasan semacam itu hanya akan merugikan semua pihak.
"Enggak bisa satu kota langsung di-lockdown. Melihat proses yang dilakukan di negara lain, lockdown satu negara, satu provinsi, ekonomi jatuh. Jadi hati-hati mengenai ini," kata Jokowi.
• Rocky Gerung Sebut Pernyataan Jokowi Paradoks: Setelah Ngomong Kritik, Ditunggu UU ITE
• Gibran Rakabuming Diisukan Maju di Pilgub DKI, Ketua PDIP Solo: Itu Hak Seseorang
• Fadjroel Rachman Pastikan Pemerintah Tak Punya Buzzer: Siapa Pun Boleh Mengkritik
Selain itu, Jokowi juga meminta agar para wali kota benar-benar memperhatikan betul soal penyediaan obat corona, ketersediaan kamar di rumah sakit hingga tenaga kesehatan.
"Jangan ragu, kalau dirasa kurang, meminta bantuan pemerintah pusat, TNI, dan Polri," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah kembali menerapkan PPKM di sejumlah kabupaten/kota di Jawa dan Bali.
PPKM skala mikro itu berlangsung pada 9-22 Februari 2021.
Pada pembatasan kali ini, pemerintah berfokus pada pengawasan di tingkat RT-RW.
Aparat keamanan dan petugas kesehatan akan berjaga di posko kelurahan/desa untuk memantau kegiatan masyarakat.
(tribun network/fik/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi: Jangan Sampai karena Virus Covid-19 Hanya Satu RT, yang di-lockdown Seluruh Kota
Penulis: Taufik Ismail