Sudah Ada 2 Warga Tewas Kena Mesin Babat Rumput, Pospera Aceh Barat Daya Minta Polisi Menertibkan
Tanggapan Ketua DPC Pospera Abdya, Harmansyah, soal terulangnya kejadian warga meninggal akibat terkena mesin pemotong rumput.
Mengetahui kaki kanannya putus, korban sempat mencoba meminta pertolongan kepada warga.
Korban juga meminta tolong kepada warga agar menyampaikan kejadian tersebut kepada keluarga korban.
Mendegar korban meminta tolong, para warga mendatangi koeban.
Mereka mencoba melakukan evakuasi terhadap korban.
Warga hendak membawa korban ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Aceh Barat Daya.
Namun, nahas, korban sudah terlanjur meninggal akibat pendarahan hebat sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Saat dievakuasi urat nadi korban sudah berhenti, sehingga warga menganggap korban sudah meninggal dunia.
Namun, untuk memastikan salah seorang warga menghubungi mobil ambulans untuk membawa korban ke RSUTP.
Seorang Perawat di Aceh Barat Daya Meninggal Dunia Usai Tangannya Putus Terkena Mesin Pemotong Rumput
Sebelumnya, seorang perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya), Anna Mutia (28) meninggal dunia setelah tangannya putus terkena mesin pemotong rumput.
Korban ditemukan tergeletak di tengah jalan dalam kondisi tangan kanannya putus total.
Mengutip Serambinews.com, korban meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Selasa (5/1/2021) pagi.
Ibu satu anak ini ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di atas jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang Kecamatan Susoh menuju Gampong Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, pada Senin (28/12/2020) pagi.
Diketahui, saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor dalam perjalanan pulang setelah tugas piket malam di RSUTP Abdya.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat menjalani operasi sambung tangan, yang mana tangan kanannya yang putus total, oleh tim dokter RSUZA Banda Aceh pada Senin (28/1/2020).
Namun, tangan yang sudah disambung itu harus dicopot kembali setelah dinyatakan tidak berfungsi, karena aliran darahnya tidak mengalir dengan baik.
Korban tetap berada di Ruang ICU RSUZA sejak operasi pertama, dalam kondisi tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.
(TribunTernate.com/Qonitah)