Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ngabalin Nilai Isu Kudeta Demokrat Hanya Gimmick untuk Tingkatkan Elektablitas: Isunya Rendah Banget

Ali Ngabalin menilai isu kudeta Partai Demokrat hanyalah sebuah upaya untuk meningkatkan elektabilitas partai.

Tribunnews.com
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Isu gerakan perebutan kekuasaan atau kudeta di tubuh Partai Demokrat masih terus ramai diperbincangkan.

Ali Mochtar Ngabalin,Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), menilai isu kudeta Partai Demokrat hanyalah sebuah cara untuk meningkatkan elektabilitas partai.

Hal tersebut disampaikan Ali Mochtar Ngabalin, dalam wawancara secara virtual, yang disiarkan di kanal Youtube KompasTV, Kamis (25/2/2021).

Pria yang akrab disapa sebagai Ngabalin ini mengatakan, jika dilihat dari perspektif ilmu politik, isu yang diangkat oleh Partai Demokrat ini hanya merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan elektabilitas partai.

"Isu yang diangkat ini kan sebetulnya adalah bagaimana upaya untuk bisa mengangkat elektabilitas Partai Demokrat,” ujar Ngabalin.

Namun, Ngabalin menilai, jika Partai Demokrat menggunakan cara ini untuk meningkatkan elektabilitas partai, menurutnya isu ini terlalu dangkal.

“Tapi isunya rendah banget gitu lho,” lanjutnya.

Baca juga: Status Warga Negara Belum Jelas, Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua Ditunda

Baca juga: 178 Kepala Daerah Dilantik termasuk Anak dan Menantu Jokowi, Febri Diansyah: Jangan Korupsi!

Baca juga: Isu Kudeta di Partai Demokrat, Andi Arief Tanggapi Pernyataan Moeldoko: Anda Merasa Ditekan?

Pria kelahiran tahun 1968 ini juga meminta agar Partai Demokrat mencari isu lain untuk menaikkan elektabilitas partainya.

Dirinya menyarankan kepada Partai Demokrat untuk mencari isu lain yang lebih mempunyai manfaat untuk rakyat.

Hal ini karena, menurutnya, supaya rakyat mempunyai perasaan memiliki terhadap Partai Demokrat.

"Cari deh isu-isu yang lain agar rakyat juga bisa mendapatkan respon yang bagus dan merasa memiliki terhadap Partai sehebat Demokrat itu.," ujar Ngabalin.

Video selengkapnya:

AHY Sebut Ada Gerakan yang Ingin Mengambil Alih Posisi Ketua Umum Partai Demokrat Darinya secara Paksa

Sebelumnya, pada Senin (1/2/2021), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menyebut ada gerakan yang ingin mengambil alih posisi ketua umum partainya secara paksa.

AHY menuding ada pejabat pemerintahan di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo yang terlibat dalam gerakan "kudeta" tersebut.

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Ramai Isu Kudeta Partai Demokrat, Marzuki Alie Usul Solusi: Saya Sarankan Berhenti Tempur di Media

Baca juga: AHY dan Gonjang-ganjing Partai Demokrat Jadi Sorotan: Dinilai Penuh Intrik, Popularitas Melejit

Pihak Partai Demokrat menyebut gerakan itu melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Moeldoko telah membantah tudingan tersebut.

Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.

(TribunTernate.com/Qonitah) (KompasTV)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved