Gempa Bumi Hari Ini
Gempa Bumi Magnitudo 5.2 di Halmahera Selatan: BPBD Laporkan 3 Warga Luka Ringan, 45 KK Mengungsi
Gempa magnitudo 5.2 mengguncang wilayah Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada Jumat (26/2/2021) petang pukul 18.02 WIB.
TRIBUNTERNATE.COM - Gempa magnitudo 5.2 mengguncang wilayah Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada Jumat (26/2/2021) petang kemarin, pukul 18.02 WIB.
Menurut informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa berada di darat, 11 kilometer utara Labuha, Halmahera Selatan, dengan titik koordinat 0.54 Lintang Selatan (LS) dan 127.51 Bujur Timur (BT).
Gempa bumi dirasakan dengan skala MMI IV di Labuha.
Perkembangan dampak gempa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan melaporkan perkembangan dampak gempa magnitudo 5.2 yang dirasakan di wilayahnya.
Sejumlah kerusakan bangunan telah teridentifikasi dengan tingkat kerusakan ringan, menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati lewat siaran pers.
Belum ada laporan korban meninggal dunia akibat gempa ini.
Data per Jumat (26/2/2021) pukul 22.00 WIB, BPBD Kabupaten Halmahera Selatan mencatat sejumlah kerusakan dengan kategori rusak ringan (RR).
Antara lain rumah 60 unit, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 1 unit, 1 unit rusunawa, 1 unit kantor Pengadilan Agama, 1 unit bangunan kompi D TNI, 1 unit bangunan DInas Perkim.
Selain kerusakan, gempa bumi mengakibatkan tiga warga luka ringan dan sebanyak 45 KK (169 jiwa) mengungsi.
BPBD setempat masih terus melakukan pendataan terhadap dampak gempa magnitudo 5.2 tersebut.
Baca juga: Sesar Lembang di Jawa Barat Masih Aktif, Daryono BMKG: Tak Seorang pun Tahu Kapan Gempa Kuat Terjadi
Baca juga: LAPAN Sebut Dentuman Misterius di 3 Wilayah Disebabkan oleh Lapisan Inversi, Begini Penjelasannya
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Bumi di Sulbar Berbeda dengan Gempa di Palu, Sulteng, Ini Penjelasannya
Pascagempa, BPBD segera melakukan upaya penanganan darurat, antara lain kaji cepat dan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, termasuk TNI dan Polri.
Dalam upaya memberikan pelayanan kepada warga penyintas, BPBD telah mendirikan tenda-tenda keluarga untuk warga maupun pasien yang sedang dirawat di RSUD Labuha.
Petugas BPBD di lapangan mengimbau warga untuk tidak panik serta segera menghindari tertimpa bangunan apabila gempa susulan terjadi.

Guncangan kuat selama 2-3 detik
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Utara melaporkan guncangan kuat dirasakan warga di Desa Labuha.
Guncangan kuat terjadi selama 2 hingga 3 detik di desa tersebut.
Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan kuat.
BPBD setempat juga melaporkan bahwa lampu padam.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK, Barang Bukti Sekoper Uang Rp1 Miliar
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Anggota DPR Digelar Tertutup, Formappi: Harusnya Dijadikan Panggung Sosialisasi
Baca juga: Minta Demokrat Cari Isu yang Bermanfaat untuk Rakyat, Ngabalin: Bolak-balik Hanya Ngomongin Demokrat

Pemodelan BMKG
Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.
Melihat parameter guncangan gempa yang diukur dengan MMI atau Modified Mercalli Intensity, guncangan menunjukkan IV MMI di Labuha.
BMKG mendeskripsikan IV MMI sebagai situasi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan luar rumah, kemudian gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.
Pascagempa, BNPB menjadwalkan keberangkatan tim reaksi cepat (TRC) untuk diberangkatkan menuju ke lokasi bencana pada hari ini, Sabtu (27/2/2021).
BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Halmahera Selatan untuk mendapatkan informasi terkini. (*)