Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Vaksinasi Covid-19 Anggota DPR Digelar Tertutup, Formappi: Harusnya Dijadikan Panggung Sosialisasi

Peneliti Formappi, Lucius Karus, merujuk kepada dilarangnya awak media meliput kegiatan vaksinasi terhadap wakil rakyat tersebut.

Dok. Mardani Ali Sera
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Gedung Kura-kura di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Proses vaksinasi Covid-19 bagi anggota DPR RI yang digelar secara tertutup menuai beragam kritikan.

Salah satu kritik dilayangkan oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi).

Formappi mempertanyakan dasar pertimbangan vaksinasi Covid-19 bagi anggota DPR RI dilakukan secara tertutup.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, merujuk kepada dilarangnya awak media meliput kegiatan vaksinasi terhadap wakil rakyat tersebut.

"Sulit memahami apa yang menjadi dasar pertimbangan DPR khususnya Kesejkenan DPR dalam melakukan kegiatan vaksinasi terhadap anggota DPR secara tertutup. Apa coba yang mau disembunyikan dari kegiatan vaksinasi? Sekelas Presiden saja, vaksinasi disiarkan secara langsung," ujar Lucius Karus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/2/2021).

Petugas medis bersiap menyuntikkan vaksin saat vaksinasi Covid-19 massal bagi atlet di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2021). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan vaksinasi Covid-19 perdana kepada insan olahraga nasional dengan menyasar 820 orang, termasuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari 40 cabang olahraga (cabor). Tribunnews/Jeprima
Petugas medis bersiap menyuntikkan vaksin saat vaksinasi Covid-19 massal bagi atlet di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2021). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan vaksinasi Covid-19 perdana kepada insan olahraga nasional dengan menyasar 820 orang, termasuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari 40 cabang olahraga (cabor). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Berpisah, Istri di China Tuntut Suami Bayar Kompensasi Pekerjaan Rumah Tangga selama 5 Tahun Menikah

Baca juga: Minta Demokrat Cari Isu yang Bermanfaat untuk Rakyat, Ngabalin: Bolak-balik Hanya Ngomongin Demokrat

Baca juga: 178 Kepala Daerah Dilantik termasuk Anak dan Menantu Jokowi, Febri Diansyah: Jangan Korupsi!

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 bagi anggota DPR RI akan lebih baik digelar secara terbuka.

Sebab hal itu juga sebagai upaya sosialisasi sekaligus meyakinkan warga negara bahwa vaksinasi penting dan aman dilakukan demi mengatasi pandemi.

"Ini sesunggguhnya peran penting vaksinasi para elit agar bisa mendorong munculnya keyakinan publik soal penting dan amannya vaksinasi corona," jelasnya.

Lucius menilai kesadaran yang dimiliki Presiden Joko Widodo akan pentingnya sosialisasi seharusnya juga tertanam pada diri anggota DPR.

Apalagi anggota DPR termasuk kategori pelayan publik sehingga menjadi kelompok prioritas pada gelombang vaksinasi yang kedua saat ini.

"Maka mereka seharusnya minimal menjadikan kegiatan vaksinasi itu sebagai panggung sosialisasi terkait perlu dan amannya vaksinasi yang mereka terima. Sosialisasi itu akan semakin mendorong kesadaran dan kepercayaan diri publik untuk ikut menerima vaksin," kata Lucius.

Dia pun mempertanyakan mengapa panggung prestisius DPR untuk mendedikasikan kegiatan vaksinasi mereka sebagai ajang sosialisasi justru dibuat sembunyi-sembunyi.

"Mereka seolah tak percaya diri sebagai pelayan publik. DPR nampak malu pada rakyat mungkin karena kepercayaan rakyat atas mereka yang selalu terlihat rendah selama ini. Ketakberdayaan diri anggota DPR sebagai orang-orang terpercaya mendorong mereka melakukan vaksinasi di ruang tertutup, dengan kawalan staf kesekjenan yang menjadi seolah-olah sebagai body guard DPR," tandasnya.

Kata Satgas Covid-19 Soal Vaksinasi Anggota DPR dan Keluarga

Vaksinasi Covid-19 kepada anggota DPR menuai kontroversi pada Jumat, (26/2/2021).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved