Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

WHO Sebut Wabah Covid-19 Bisa Berubah Jadi Endemik, IDI: Masih Hipotesis, Masih Dugaan

Menurut Abid, pernyataan WHO yang menyebut wabah Covid-19 nanti bisa berubah jadi endemik itu masih merupakan hipotesis.

Kompas.com
Ilustrasi Covid-19. 

Meskipun pandemi virus corona yang dihadapi dunia saat ini sangat parah, namun fenomena ini belum tentu besar.

Oleh sebab itu, WHO mengingatkan agar masyarakat dunia dapat belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

"Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan, saat vaksin mulai diluncurkan," kata Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategis dan teknis WHO untuk bahaya infeksi.

Lantas, apa itu endemik dan apa bedanya dengan pandemik?

Memahami istilah epidemiologis antara endemik, pandemi dan wabah bisa membingungkan.

Baca juga: Video Terobos Ring 1 Viral, Bikers Minta Maaf, Paspampres Ingatkan Masyarakat Bijak Bermedsos

Baca juga: Sejarah Pendirian Partai Demokrat Versi Jhoni Allen Marbun dan Versi SBY, Apa Perbedaannya?

Baca juga: Penjelasan Komnas HAM tentang 12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Mandek Penyelesaiannya

Baca juga: 12 Terduga Teroris Ditangkap di Jawa Timur: Senjata Api Rakitan Disita, Terafiliasi dengan Al Qaeda

1. Endemik

Dikutip dari Medical Xpress, Senin (1/3/2020), dokter spesialis penyakit menular Mayo Clinic Dr Pritish Tosh memberikan beberapa wawasan tentang istilah-istilah tersebut.

WHO menyebut bahwa pandemi Covid-19 di masa yang akan datang dapat menjadi endemik, kendati saat ini masih berstatus pandemi.

Menurut Dr Tosh, istilah epidemik digunakan saat ada infeksi, dalam suatu lokasi secara geografis infeksi ini ada selamanya.

"Ketika kita berbicara endemik, kita berbicara tentang virus, bakteri, dan patogen yang ada di dalam suatu lokasi geografis," kata Dr Tosh.

Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, jumlah penyakit tertentu yang biasanya muncul dalam suatu komunitas disebut sebagai tingkat endemik dari penyakit itu.

Pandemi Covid-19 disebut akan menjadi endemik, yakni mengacu pada keberadaan virus, bakteri atau patogen secara konstan dan atau prevalensi yang biasa dari suatu penyakit dalam suatu populasi dalam suatu wilayah.

Selain endemik, ada juga istilah hiperendemik yakni yang mengacu pada kejadian penyakit tingkat tinggi yang persisten.

Dalam kasus pandemi virus corona yang saat ini dihadapi dunia, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan bahwa Covid-19 akan cenderung selalu ada.

"Bisa 5 tahun atau lebih, Covid-19 akan menjadi penyakin endemik, seperti demam berdarah atau malaria," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (26/2/2021) lalu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved