Mengenal Varian Baru Virus Corona B.1.1.7 asal Inggris yang Terdeteksi di Karawang
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, ditemukan dua kasus mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7.
TRIBUNTERNATE.COM - Bertepatan dengan satu tahun pandemi Covid-19 di Tanah Air, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, mengumumkan bahwa virus corona varian baru dari Inggris atau B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia.
Sebagaimana diketahui, kasus corona pertama terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, ditemukan dua kasus mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7.
Dante Saksono mengatakan, mutasi virus corona B.1.1.7 ini ditemukan setelah dilakukan pengecekan terhadap 462 kasus dalam beberapa bulan terakhir.
Dante mengatakan, mutasi virus corona tersebut akan membuat masyarakat semakin kesulitan sehingga dibutuhkan model penanganan yang lebih baik.
"(Kembangkan) riset dan model penanganan lebih baik dan studi-studi epidimologis secara analitik karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," ujar Dante, Selasa (3/3/2021).
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia, Guru Besar FKM UI Beri Penjelasan Soal Mutasi Virus
Baca juga: Waspada! Varian Baru Virus Corona B117 asal Inggris Bisa Membuat Pandemi Semakin Parah
Berikut ini fakta mutasi virus corona B.1.1.7 yang masuk ke Indonesia:
Dibawa dari Arab Saudi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan dua kasus mutasi B.1.1.7 berasal dari WNI yang kembali dari Arab Saudi.
"Ini dari pelaku perjalanan yang kembali dari Arab Saudi ya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/3/2021).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dua kasus mutasi virus corona itu ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Ia mengatakan, sudah meminta Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk melakukan penelitian terkait mutasi virus tersebut.
"Varian baru virus corona diberitakan sudah ada di Indonesia, masuk di Karawang kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad utk meneliti UK B.1.1.7 ini," kata Ridwan di RSP Unpad, Bandung, Rabu.
Lebih menular
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan mutasi virus corona B.1.1.7 lebih menular dari virus corona yang ada sebelumnya.