Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ramadhan 2021

Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa Ramadhan Latin dan Artinya, Berikut Hal-hal yang Dapat Batalkan Puasa

Berikut bacaan niat puasa hingga doa buka puasa Ramadhan, lengkap dengan syarat sah puasa. 

connector.ae
Ilustrasi puasa Ramadan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Berikut bacaan niat puasa hingga doa buka puasa Ramadhan, lengkap dengan syarat sah dan wajib puasa. 

Beberapa waktu lagi, seluruh umat Muslim akan menyambut datangnya bulan Ramadhan 2021 atau 1442 H.

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang selalu dinanti-nantikan oleh seluruh umat Muslim.

Pada bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan menjalankan puasa dan memperbanyak beribadah.

Kegiatan berpuasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari atau selama lebih dari 12 jam tubuh tidak akan mengonsumsi makanan dan minuman apa pun.

Sebelum menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya umat Muslim membaca niat puasa.

Ilustrasi doa kamilin
Ilustrasi doa (ist)

Bacaan Niat Puasa

Bacaan niat puasa ini dilakukan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Baca juga: Ramadhan 2021, Catat 9 Tips Cegah Dehidrasi Saat Puasa: Hindari Konsumsi Gorengan dan Makanan Asin

Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Berikut Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi saat Sahur dan Berbuka Puasa

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Syarat Sah Puasa

Melansir Tribunnews.com yang mengutip dari berbagai sumber kitab fikih seperti Sullamussafinah, Sullamuttaufiq maupun Bidayatul mujtahid wa hidayatul muqtasid, para ulama fikih menerangkan syarat wajib dan sahnya puasa dalam pembahasan tersendiri.

Berikut syarat sah puasa berdasarkan penjelasan ulama fikih:

1. Muslim

2. Berakal

3. Suci dari haid dan nifas, ini khusus bagi perempuan.

Apapun alasannya perempuan yang sedang dalam masa haid atau nifas usai melahirkan tidak diwajibkan berpuasa atau jika berpuasa ibadahnya tidak sah.

4. Di hari yang diperbolehkan

Ada beberapa hari yang diharamkan bagi Muslim menjalankan ibadah puasa, diantaranya 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, 11, 12, 13, Dzulhijjah, puasa hari syak, dan wishal.

Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa (medicalnewstoday.com)

Syarat Wajib Puasa

Selain syarat sah puasa, ulama fikih juga menjelaskan tentang syarat wajib puasa antara lain:

1. Muslim

Seluruh umat Islam wajib menjalankan puasa Ramadhan.

Kewajiban ini sama dengan kewajiban bersyahadat, salat lima waktu, membayar zakat atau berhaji bagi yang mampu.

2. Berakal

Berakal di sini adalah seseorang yang tidak sedang mengalami gangguan jiwa atau akal seperti contohnya orang gila.

Orang gila dibebaskan dari khitob orang yang wajib berpuasa.

3. Baligh

Baligh adalah sesorang yang telah mencapai kedewasaan dengan ketentuan; mengetahui, memahami, serta mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Bagi laki-laki di atas usia 15 tahun atau sudah mimpi basah.

Sementara perempuan di atas usia sembilan tahun atau telah mengalami menstruasi.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Simak 6 Tips Mencegah Naiknya Asam Lambung Saat Berpuasa

Baca juga: Resep Dessert Box Milo Sajian Kekinian untuk Menu Takjil Buka Puasa, Praktis dan Sederhana

Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Diwartakan TribunTernate.com sebelumnya, setidaknya ada empat hal yang bisa membatalkan puasa.

Berikut empat hal yang bisa membatalkan puasa Ramadhan, dikutip dari Times of India.

1. Sengaja makan atau minum saat puasa

Foto ilustrasi orang yang sedang makan saat kelaparan di tengah malam
Foto ilustrasi orang yang sedang makan saat kelaparan di tengah malam (hellosehat.com)

Jika seseorang makan atau minum pada saat puasa dengan alasan apapun secara sengaja, maka puasa tersebut menjadi batal.

Namun, makan dan minum juga bisa tidka batal.

Hal ini jika orang tersebut makan atau minum karena lupa sedang berpuasa, tidak sengaja atau terpaksa melakukannya.

Jika makan dan minum karena beberapa hal tersebut, maka puasanya tetap sah.

2. Muntah secara sengaja

Ilustrasi mual muntah.
Ilustrasi mual muntah. (Kompas.com)

Tidak semua orang yang menjalankan ibadah puasa dalam keadaan sehat.
Ada beberapa orang yang sedang sakit, namun tetap menjalankan ibadah puasa.

Jika seseorang merasa mual atau ingin muntah, namun tidak dimuntahkan, maka puasa tetap dilanjutkan, dan puasanya tidak batal.

Namun, jika seseorang yang menjalankan puasa memilih muntah dengan alasan apapun secara sengaja, maka puasanya dianggap batal.

3. Secara sengaja melakukan hubungan seksual

Ilustrasi hubungan intim. (SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi hubungan intim. (SHUTTERSTOCK) (Kompas.com)

Bagi orang muslim yang sedang berpuasa, berhubungan seksual merupakan salah satu nafsu yang harus dilawan.

Pada jam puasa, orang muslim dilarang melakukan hubungan seksual hingga waktu buka puasa tiba.

Jika seseorang melakukan hubungan seksual pada saat menjalankan puasanya, maka dia harus melakukan kaffaarah, atai menebus dosanya.

Untuk ini, dia harus berpuasa selama enam puluh hari terus menerus atau memberi makan enam puluh orang miskin.

4. Keluar haid atau perdarahan pasca melahirkan (nifas)

Ilustrasi periode menstruasi
Ilustrasi periode menstruasi (Shutterstock)

Berpuasa memang diwajibkan bagi seluruh umat muslim.

Namun, ada beberapa golongan yang diharamkan berpuasa.

Wanita yang sedang berpuasa, namun tiba-tiba keluar darah haid, maka puasanya dianggap batal dan ia harus menggantinya di hari lain.

Selain itu, jika seorang wanita mengalami perdarahan pasca persalinan atau nifas, pada saat menjalankan puasa Ramadhan, maka puasanya menjadi batal.

Bahkan jika darah tersebut keluar menjelang matahari terbenam, puasa hari itu tetap menjadi batal.

(TribunTernate.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved