Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Polemik Kebijakan Impor Beras, Mendag Muhammad Lutfi: Kalau Memang Saya Salah, Saya Siap Berhenti

Kebijakan impor beras sebesar satu hingga 1,5 juta ton yang beberapa waktu lalu diungkap oleh pemerintah menuai polemik dan berbagai kritikan.

Kompas.com/Putra Prima Perdana
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi. 

2. Tanggapan Wakil Ketua MUI

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, juga ikut bersuara terkait rencana impor beras itu.

Ia mengatakan jika rencana itu benar terjadi maka hal tersebut akan menghancurkan harga beras dari petani Indonesia.

Menurut Anwar, jika alasan dilakukan impor karena kualitas, maka yang menjadi pertanyaan adalah nantinya akan dijual ke mana beras hasil para petani dalam negeri?

"Diekspor tentu jelas tidak bisa, lalu oleh para petani kita akan dijual ke mana beras tersebut sementara mereka perlu uang," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/3/2021).

Anwar lantas mengaitkan dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa seluruh masyarakat harus membeli dan mencintai produk dalam negeri.

Hal ini, kata dia, merupakan sesuatu yang mengejutkan.

Terlebih beberapa waktu lalu, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi sempat memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan importasi beras pada masa panen raya tahun ini.

Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Bansos Covid-19, Ini Fakta yang Diungkap Juliari Batubara: Sering Sewa Pesawat

Baca juga: Anies Duduki Urutan Pertama Survei Pilpres 2024 IPI, Sumber Pemilih dari Eks Pendukung Prabowo-Sandi

Baca juga: Anies Baswedan Dilirik Anak Muda Jadi Presiden, Disusul Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil

Berdasarkan data BPS produksi beras nasional mencapai 31,63 juta di 2020.

Potensi produksi beras sepanjang Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton, naik 26,84 persen dibandingkan produksi pada periode sama di 2020 yang sebesar 11,46 juta ton.

"Untuk itu saya betul-betul menggaris bawahi apa yang disampaikan oleh presiden agar kita membeli produk bangsa kita sendiri. Karena memang tugas negara dan pemerintah itu menurut konstitusi kita adalah untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat," ungkap Anwar.

Ia beranggapan masalah impor beras ini merupakan cerminan dari kurang baiknya koordinasi di antara para pejabat negara di Indonesia.

Sehingga, katanya, informasi yang dimiliki dari masing-masing pejabat tidak sama, serta kepentingan dan sudut pandang yang digunakan juga berbeda-beda sehingga yang menjadi korban dalam hal ini adalah rakyat.

"Yang saya inginkan jangan ada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang merugikan rakyatnya dan semangat dalam ucapan Jokowi 'cintai dan belilah produk-produk dalam negeri' tujuannya adalah jelas, agar bisa memperbaiki nasib rakyat dan menciptakan kemakmuran bagi mereka," ujarnya.

(tribun network/mam/riz/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menteri Lutfi Soal Kebijakan Impor Beras: Kalau Memang Saya Salah, Saya Siap Berhenti, tidak Masalah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved