Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Aksi Terduga Teroris ZA Serang Mabes Polri termasuk Lone Wolf: Apa Itu Lone Wolf dan Kenali Tipenya

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ZA adalah lone wolf yang berideologi radikal ISIS.

Tangkap layar YouTube Kompas TV Live
Terduga teroris diduga berjenis kelamin perempuan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang tak dikenal nekat memasuki kawasan Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.

Seseorang yang belakangan diketahui berjenis kelamin perempuan itu diduga merupakan teroris.

Terduga teroris itu diketahui berinisial ZA dan memicu baku tembak di Mabes Polri.

ZA seorang diri mendatangi Mabes Polri dan melepaskan tembakan pada sejumlah anggota yang berjaga.

Dilansir Tribunnews, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ZA adalah lone wolf yang berideologi radikal ISIS.

Hal ini tampak dari unggahannya di media sosial.

"Berdasarkan profiling maka yang bersangkutan adalah tersangka lone wolf yang berideologi radikal ISIS yang dibuktikan postingan di sosial media," terang Listyo, Rabu.

Baca juga: Sebar Hoaks tentang Penjarahan di Rumah Warga Pengungsi Ledakan Pertamina, 2 YouTuber Ditangkap

Baca juga: Analisis Ahli Terkait Aksi Teror di Mabes Polri, Nekat atau Aksi Terencana untuk Bunuh Diri?

Inilah fakta sementara Mabes Polri diserang terduga teroris. Berjenis kelamin perempuan dan dilumpuhkan di dekat ruangan Kapolri.
Inilah fakta sementara Mabes Polri diserang terduga teroris. Berjenis kelamin perempuan dan dilumpuhkan di dekat ruangan Kapolri. (Tangkap Layar KompasTV)

Lantas, apa itu lone wolf?

Menurut Kamus Oxford, lone wolf memiliki arti orang yang sangat mandiri atau menyendiri.

Selain arti tersebut, lone wolf juga bermakna seorang teroris atau penjahat yang bertindak sendiri dan bukan bagian dari organisasi.

Sementara itu, mengutip jurnal milik Peter J Phillips berjudul Lone Wolf Terrorism yang terbit pada 2011, lone wolf adalah tindakan terorisme yang dilakukan individu tanpa kaki tangan dan di luar organisasi atau struktur komando formal.

Lone wolf, menurut Phillips, bisa jadi lebih mematikan ketimbang teroris yang bertindak sesuai arahan organisasi.

Ramon Spaaij, dalam jurnalnya yang berjudul The Enigma of Lone Wolf Terrorism: An Assessment, mengemukakan pelaku lone wolf sering kali mengalami tingkat gangguan psikologis dan ketidakmampuan sosial lebih tinggi.

Menurutnya, lone wolf cenderung menciptakan ideologi mereka sendiri yang menggabungkan rasa frustrasi dan keengganan pribadi dengan tujuan politik, sosial, atau agama lebih luas.

Dalam proses ini, banyak lone wolf mengandalkan komunitas keyakinan dan ideologi validasi yang dihasilkan dan disebarkan oleh gerakan ekstremis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved