Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemerintah akan Berikan Santunan Kepada Para Korban Bencana Alam di NTT hingga Rp15 Juta per Orang

Pemerintah melalui Kemensos akan berikan santunan kepada para korban meninggal dan luka-luka akibat bencana alam yang terjadi di Provinsi NTT.

Istimewa via Pos Kupang
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flores Timur menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) akan memberikan santunan kepada para korban meninggal dan luka-luka akibat bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam konferensi pers virtual terkait Penanganan Bencana di wilayah NTT pada Senin (5/4/2021) malam.

"Data sementara 86 korban meninggal, pemerintah akan memberi santunan masing-masing sebesar Rp15 juta," kata Mensos.

Risma mengatakan, pemeritah pusat akan memberikan santunan kematian kepada semua korban yang saat ini masih dalam proses pencarian.

Rincian sementara korban yang meninggal antara lain 2 orang di Kabupaten Bima, 49 orang di Flores Timur, 13 orang di Alor, 20 orang di Lembata dan 2 orang di Ende.

Tak hanya korban meninggal, korban luka-luka akibat bencana alam ini juga akan diberikan santunan dari pemerintah pusat, meskipun jumlahnya tidak sebanyak santunan kematian.

Baca juga: Banjir Bandang di NTT: Presiden Jokowi Minta Gerak Cepat Penanganan, Puan Maharani Berduka

Baca juga: Siklon Seroja Tak Hanya Sebabkan Cuaca Ekstrem di NTT, tetapi Juga Berdampak di Wilayah Lain

Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mendamipingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2).
Foto ilustrasi - Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mendamipingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2). (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

"Korban luka-luka masih terdata 27 jiwa. Kami (pemerintah pusat) akan memberikan santunan masing-masing Rp5 juta," ucap Risma.

Risma menyatakan, pihaknya juga akan mendata rumah-rumah dengan kondisi rusak yang nantinya akan diputuskan bersama, mana yang harus dibantu dan tidak.

Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memperbarui data korban jiwa dan korban hilang akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut data yang diterima hingga Senin (5/4/2021) malam, tercatat ada 84 orang korban meninggal dunia dan 71 orang yang masih dinyatakan hilang.

"Korban yang telah ditemukan 84 orang, dan yang masih dalam pencarian sebanyak 71 orang, suatu angka yang besar sekali," kata Doni Monardo.

Doni menambahkan, langkah awal yang dilakukan oleh tim di lapangan mulai dari Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, relawan lokal untuk mencari dan menemukan jenazah yang masih belum ditemukan.

Brigade Tanggap Bencana Diterjunkan untuk Bantu Korban Banjir Bandang di NTT

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyalurkan bantuan bagi korban banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, KSPSI akan memberikan bantuan secara maksimal untuk korban bencana di NTT.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved