Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jateng Bentuk 3 Skenario untuk Antisipasi Pemudik Dini, Ada 14 Titik Penyekatan di Perbatasan

Pemprov Jateng telah mempersiapkan tiga skenario untuk menyukseskan kebijakan larangan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Dok Humas Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pemprov Jateng telah menyiapkan 3 skenario untuk antisipasi pemudik Lebaran 2021. 

“Kita coba antisipasi dengan kita melakukan posko mobile. Posko mobile ini tentunya kita bekerja sama dengan instansi terkait, dari kabupaten dan kota, TNI–Polri, harapannya seperti yang disampaikan Dirlantas (Polda Jateng), sebelum masa pelarangan ini juga sudah ada pembatasan pergerakan orang yang masuk ke Jawa Tengah,” sambung Henggar. 

Skenario kedua diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah terlanjur mudik. Bagi mereka akan diberlakukan PPKM mikro secara optimal. 

“Di Jawa Tengah ini kita tahu dengan Jogo Tonggo. Nanti optimalisasinya di situ. Jadi itu yang akan melakukan penanganan terhadap orang yang terlanjur mudik dan sudah sampai ke kampung halaman,” imbuhnya. 

Baca juga: Larangan Mudik Berlaku pada 6-17 Mei 2021, Ini Rincian Sanksinya: Travel Gelap akan Ditindak

Baca juga: Indonesia Tunjukkan Hasil Positif Penanganan Pandemi, Jokowi Larang Masyarakat Mudik Lebaran 2021

Ilustrasi mudik - Penumpang saat turun dari KRI Makassar-590 usai sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6).
Ilustrasi mudik - Penumpang saat turun dari KRI Makassar-590 usai sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6). (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Sedangkan skenario ketiga, pihaknya akan melakukan operasi pada saat pelarangan.

Lokasi-lokasinya akan ditentukan nanti oleh pihak kepolisian, karena hal itu merupakan bentuk sinergi berbagai pihak.

Dishub mencatat, tahun 2020 pemudik Jateng, baik yang menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara, totalnya ada sekitar 661 ribu.  

Sementara, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol. Rudy Syafirudin mengatakan, Polri juga melakukan kegiatan sosialisasi secara masif himbauan pelarangan mudik tahun 2021 bagi masyarakat.

Sebab, menurut Rudy, mudik justru akan membahayakan pihak lain yang dikunjungi. 

Saat pelaksanaan kegiatan, pihaknya akan menempatkan personel di rest area selama 24 jam.

Pihaknya akan mengingatkan masyarakat agar menggunakan tempat hanya 50 persen dari kapasitas.

Ia pun mengimbau secara tegas kepada para pengelola rest area untuk mematuhi aturan tersebut. 

“Tidak boleh lebih, supaya penekanan angka Covid-19 kita tetap menurun, (dengan) stabil,“ harap Rudy.  

Sedangkan untuk penyekatan, pihaknya telah menyiapkan 11.217 personel TNI-Polri yang akan ditempatkan di 198 pos Operasi Ketupat Candi.

Selain itu, juga terdapat 14 titik pos penyekatan perbatasan.

Rencananya, penyekatan akan dilakukan mulai Senin, 12 April 2021.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved