Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Menteri Berinisial M Dikabarkan Bakal Di-reshuffle, Pengamat: Moeldoko dan Mahfud MD Masih Aman

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim sempat menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle menteri berinisial M.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Di tengah isu reshuffle kabinet yang semakin menguat, sejumlah nama menteri dikabarkan akan dicopot dari jabatannya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim sempat menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle menteri berinisial M.

Namun tak dijelaskan siapa menteri berinisial M yang dimaksud.

Terkait hal itu, pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan pernyataan Luqman belum tentu benar adanya dan cenderung spekulatif.

Apalagi, terdapat beberapa menteri yang memiliki inisial M dalam namanya.

"Terkait dengan wacana pergantian menteri yang berinisial M bakal diganti menurut saya itu merupakan pendapat spekulatif yang belum tentu benar. wacana tersebut lebih sekadar sensasi," ujar Karyono, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (20/4/2021).

"Pasalnya, jumlah menteri yang berinisial M cukup banyak di Kabinet Indonesia Maju ini. Tidak hanya Moeldoko, Muhadjir Effendi, M.Lutfi, dan Mahfud MD tetapi ada yang lain seperti Muhammad Tito Karnavian dan Muhammad Basuki Hadimuljono," imbuhnya.

Karyono lantas memprediksi nama-nama seperti Moeldoko hingga Mahfud MD justru masih akan dipertahankan oleh Jokowi dalam kabinet.

Menurutnya, walaupun Moeldoko kemarin sempat terjebak dalam kontroversi kudeta Partai Demokrat, Jokowi dinilai masih membutuhkannya.

"Justru saya memprediksi beberapa menteri atau pejabat setingkat menteri yang memiliki nama depan M seperti Moeldoko, Mahfud MD, Muhammad Tito Karnavian, Muhammad Basuki Hadimuljono, masih dipertahankan dalam kabinet Indonesia Maju. Terlepas dari kontroversinya, posisi mereka masih dibutuhkan Presiden Joko Widodo di pemerintahan," kata Karyono.

"Untuk M Lutfi dan Muhadjir Effendi kemungkinannya peluangnya fifty-fifty. Mungkin saja akan dilakukan pergeseran ke pos-pos lain," tambahnya.

Baca juga: Diduga Lakukan Penistaan Agama, Jozeph Paul Zhang akan Segera Ditetapkan sebagai Buron oleh Polri

Baca juga: 1 Polisi Tewas dan 1 Prajurit TNI Kritis Dikeroyok 7 Orang, Warganet Rindukan Sosok Serda Ucok

Baca juga: Lembaga Survei Indonesia: Kurangnya Pengawasan Jadi Faktor Utama PNS Mudah Terima Uang Suap

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesian Pubic Institute itu menilai reshuffle tak bisa terhindarkan. Hal itu wajar dikarenakan imbas dari penggabungan dan pembentukan kementerian baru.

Namun dia tak menutup kemungkinan bisa saja Presiden Jokowi memang sudah memiliki agenda untuk melakukan reshuffle terbatas, tidak terbatas pada kementerian baru.

"Boleh jadi ada pergeseran posisi menteri dan atau ada sejumlah menteri yang terdepak diganti dengan orang baru. Soal siapa yang akan menempati kementerian baru atau menteri yang bakal digeser ke posisi tertentu, tentu menjadi kewenangan presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan," jelasnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi tentu sudah memiliki pertimbangan dan skema jika akan melakukan reshuffle. Kendati demikian, dia berharap skema presiden dalam melakukan reshuffle atau menempatkan seseorang menempati kementerian yang baru bisa sejalan dengan harapan rakyat, yaitu menempatkan orang yang tepat.

"yang memiliki integritas, kapabilitas, kompetensi dan totalitas dalam mengemban amanah untuk kemajuan bangsa. Menteri-menteri yang kinerjanya buruk yang harus dicopot atau jika ada menteri yang dinilai masih memiliki integritas tetapi tidak cocok di posisinya saat ini bisa digeser ke posisi yang sesuai dengan bidang keahliannya," tandasnya.

Santer Isu Jokowi akan Reshuffle Kabinet pada 21 April, Enam Menteri Ini Disebut-sebut Bakal Diganti

Isu reshuffle kabinet yang mencuat menghentak kesadaran publik. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, presiden Jokowi sudah memastikan tidak ada reshuffle apapun.

Namun, dinamika politik memang selalu berembus lebih kencang dari angin.

Bahkan, santer kabar Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu 21 April pekan ini.

Bahkan informasinya, 5 atau 6 menteri belum termasuk 1 kepala badan akan dirombak.

Ada yang diganti dan digeser.

"Politik itu dinamis maupun orangnya. Pasti ada perencanaan (reshuffle kabinet) tetapi jumlah pastinya dinami," ujar Pengamat Politik M Qodari ketika dikonfirmasi, Senin (19/4/2021).

1. Mendikbud Nadiem Makarim

Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Makarim santer terdengar akan diganti Jokowi.

Pasalnya kini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan
Kementerian Riset dan Teknologi.

"Hari ini dikatakan bahwa misalnya Menristek tidak ada lagi karena digabung Kemendikbud. Kalau soal hukum Kemensos dan KKP seperti  yang lalu diganti dengan  wajah baru karena menterinya ada msalah hukum. Kalau sekarang ini karena pembentukan kementerian Ristek digabung Kemendikbud. Apalagi sering pro dan kontra," kata M Qodari.

Siapa sosok pengganti Nadiem pun mulai muncul.

Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Seniman dan Budayawan, Epidemiolog: Mohon Fokus Pada yang Paling Berisiko

Baca juga: Anggap Unggahan Jozeph Paul Zhang Provokatif, PKS Minta Aparat Gerak Cepat agar Tetap Kondusif

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). Nadiem Makarim mengungkapkan, baru 15 persen sekolah di Indonesia yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Tribunnews/Jeprima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). Nadiem Makarim mengungkapkan, baru 15 persen sekolah di Indonesia yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, layak dipertimbangkan menjadi kandidat menggantikan Nadiem Makarim.

"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” kata Qodari, Selasa (13/4/2021) lalu.

Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

2. Menristek Bambang Brodjonegoro

Kemenristek kini telah dilebur ke dalam Kemendikbud. Sehingga otomatis Kemenristek kini tidak ada lagi.

Menristek saat ini dipimpin Bambang Brodjonegoro yang otomatis tidak menjabat Menristek lagi setelah kementerian itu digabung Kemendikbud.

Menteri Riset dan Teknologi Nasional Bambang Brodjonegoro
Menteri Riset dan Teknologi Nasional Bambang Brodjonegoro (screenshot)

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.

"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."

"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," ungkapnya.

Ia juga memprediksi Bambang Brodjonegoro akan digeser ke Kepala Otoritas Ibu Kota Negara.

3. Menteri Pertanian

Informasi terbaru muncul spekulasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan digantikan rekannya sesama kader Partai Nasdem.

Anggota DPR Fraksi NasDem, Muhammad Rapsel Ali, kabarnya akan menggantikan Syahrul jadi Menteri Pertanian.

Rapsel telah dipanggil Jokowi ke Istana belum lama ini untuk berdiskusi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (dok. Kementan)

Sama dengan Syahrul, Rapsel berasal dari Sulawesi Selatan.

"Mungkin Rapsel Ali dipanggil, kebetulan matching dari Sulsel juga," ujar Qodari.

Rapsel juga dikenal sebagai menantu Wakil Presiden Maruf Amin.

4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Kabar yang berhembus juga menyebutkan politikus PAN akan mengisi kursi Menteri Perhubungan yang kini dijabat oleh Budi Karya Sumadi.

PAN diprediksi akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meresmikan Terminal Baru Bandara Kuabang di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Rabu (24/3/2021). Dengan adanya pengembangan terminal menjadi seluas 3.500 meter persegi, Bandara Kuabang dapat melayani hingga 160.000 penumpang per tahunnya. Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meresmikan Terminal Baru Bandara Kuabang di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Rabu (24/3/2021). Dengan adanya pengembangan terminal menjadi seluas 3.500 meter persegi, Bandara Kuabang dapat melayani hingga 160.000 penumpang per tahunnya. Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub (Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub)

Dua nama calon menteri dari PAN yang beredar di publik yakni politikus senior PAN Asman Abnur dan Sekjen PAN, Eddy Soeparno.

Lalu kemana Budi Karya selanjutnya.

Qodari memprediksi Budi Karya akan menempati posisi strategis lainnya jika diganti dari Menteri Perhubungan.

5. Menteri Koperasi dan UMKM

Yang mengejutkan adalah adalah munculnya nama tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono.

Sejumlah media memberitakan Witjaksono yang juga Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) ini telah dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk berdiskusi mengenai UMKM dan kehidupan nelayan.

Informasi yang berhembus Witjaksono kemungkinan akan menjabat Menteri Koperasi dan UMKM menggantikan Teten Masduki.

6. Kepala BKPM

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat ini masih dijabat Bahlil Lahadalia.

Sebelumnya pejabat KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Bahlil masih akan dipercaya Presiden Jokowi.

Ngabalin memperkirakan Bahlil akan ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada konferensi pers 'Realisasi Investasi TW III 2020' secara virtual, Jumat (23/10/2020).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada konferensi pers 'Realisasi Investasi TW III 2020' secara virtual, Jumat (23/10/2020). (TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI)

Senada dengan Nadiem, Bahlil dinilai Ngabalin sebagai menteri milenial dan orang berprestasi.

Dalam beberapa kesempatan di depan publik, Presiden Jokowi memuji kinerja Bahlil.

Misalnya saat Jokowi memberikan arahan di acara Rakornas Investasi Tahun 2020 di Jakarta.

"Saya senang kepada Pak Bahlil, kalau menyampaikan gamblang, jelas, arahnya ke mana juga kelihatan," ujar Presiden Jokowi kala itu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Reshuffle Menteri Berinisial M, Pengamat Prediksi Moeldoko dan Mahfud MD Masih Aman

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved