Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Setelah 72 Jam Pencarian, KRI Nanggala-402 Resmi Dinyatakan 'Sub-Sunk' atau Tenggelam

"Dengan adanya bukti otentik yang ini diyakini milik KRI Nanggala, pada saat ini kita isyaratkan, dari sub-miss kita tingkatkan pada fase sub-sunk"

Tangkap layar Youtube Kompas TV
Bukti autentik KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam. 

TRIBUNTERNATE.COM -   Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, mengatakan kapal selam KRI Nanggala-402 resmi dinyatakan sub-sunk atau tenggelam dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak kapal hilang di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 04.26 WITA. 

Setelah 72 jam pencarian, tim gabungan menemukan sejumlah barang yang diduga kuat merupakan bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402.

"Dengan adanya bukti otentik yang ini diyakini milik KRI Nanggala, sehingga pada saat ini kita isyaratkan, dari sub-miss kita tingkatkan pada tingkatan fase subsunk," ungkap Yudo dikutip dari Kompas TV.

"Akan kita siapkan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan selamat, kita evakuasi, demikian juga untuk tim gabungan SAR masih terus berjuang dengan keras," imbuhnya.

Dengan naiknya fase pencarian dari sub-miss menjadi subsunk, Yudo mengungkapkan keprihatinannya.

"Dengan pernyataan ini dari sub-miss menjadi subsunk, saya selaku pemimpin TNI AL, dan atas nama seluruh prajurit TNI AL, turut prihatin atas kejadian ini, khususnya warga Hiu Kencana, warga kapal selam, atas kejadian yang tidak kita harapkan," ungkapnya.

Bukti autentik KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam.
Bukti autentik KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam. (Tangkap layar Youtube Kompas TV)

Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang Kontak: Pernyataan Jokowi, Janji Prabowo, hingga Tanggapan Puan Maharani

Baca juga: KRI Nanggala-402 Berisiko Fatal Jika Berada di Kedalaman Lebih dari 500 Meter

Baca juga: Ahli Ungkap Kondisi Perairan Lokasi Diduga Hilangnya KRI Nanggala-402: Laut Dalam dan Arus Kuat

Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang, TNI Cuma Punya Waktu 72 Jam Selamatkan 53 Awak Kapal Sebelum Oksigen Habis

Dalam konferensi pers itu Yudo menyebut dalam beberapa hari lalu sampai hari ini, ditemukan kepingan dan barang-barang di sekitar lokasi terakhir kapal melakukan penyelaman.

"Yang diyakini bagian atau komponen yang melekat di kapal selam, ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau keretakan di peluncur torpedo," ungkap Yudo.

Yudo menyebut, sejumlah bukti serpihan ditemukan bersamaan dengan terapungnya tumpahan minyak.

"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh (kapal) umum, dalam radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas."

"Saksi ahli, mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, diyakini ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," ungkapnya.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Masih Belum Ditemukan, Kadispen AL: Mereka Pasti Lakukan Penghematan Oksigen

Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Kasus Suap Walkot Tanjung Balai, Ini Tanggapan ICW dan MKD DPR

Baca juga: Cegah Covid-19 dan Kerumunan di Zona Merah, MUI Imbau Umat Islam Shalat Idul Fitri di Rumah

Barang tersebut antara lain, kepingan hitam yang merupakan pelurus tabung torpedo.

Kemudian pembungkus pipa pendingin, hingga botol berisi cairan oranye yanng merupakan pelumas untuk naik turunnya periskop kapal selam.

"Kalau sedang di atas kering, dikasih pelumas itu, itu ikut muncul."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved