Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Visa WNA India Dihentikan, 12 dari 127 Orang yang Tiba Positif Covid-19, Dugaan Ricuh saat Isolasi

Untuk mencegah penularan Covid-19 dari warga yang datang dari luar negeri, pemerintah diminta mengarantina warga asing yang masuk ke Indonesia.

Punit PARANJPE/AFP
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan peralatan Pelindung Pribadi (APD) berdiri bersama pasien saat dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di dalam ambulans di pusat pemulihan untuk merawat pasien virus corona Covid-19, di Mumbai pada 22 April 2021. 

"Kami berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, imigrasi, bea dan cukai serta maskapai untuk memastikan prosedur pengawasan penumpang internasional," kata Agus, kemarin.

Dikarantina

Untuk mencegah penularan Covid-19 dari warga yang datang dari luar negeri, pemerintah diminta mengarantina warga asing yang masuk ke Indonesia.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, mengusulkan ratusan warga India yang datang Rabu lalu itu dikarantina di pulau tersendiri.

"Sebaiknya isolasi di pulau tersendiri, lebih baik buat mereka dan buat petugas kita sehingga setelah melewati masa karantina dua sampai tiga minggu dan dinyatakan sehat baru aktivitas normal di Tanah Air," kata Melkiades Laka Lena, kemarin.

Begitupun tanggapan Profesor Tjandra Yoga Aditama dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang mengusulkan agar setiap orang yang tiba dari luar negeri diawasi ketat.

"Semua yang masuk Indonesia, termasuk dari India, tentu harus menjalani karantina dahulu sebelum dapat beraktivitas," ujarnya, kemarin.

"Pelaksanaan karantina ini harus terus berlangsung dengan ketat sesuai aturan yang berlaku, dan kalau ada yang dicurigai sakit maka harus ditangani sesuai prosedur serta kemungkinan kontaknya ditelusuri secara ketat," tambah Prof Tjandra.

Menurutnya, sangat perlu dilakukan pemeriksaan “whole genome sequencing” pada mereka yang dicurigai, misalnya sekarang sakit COVID-19 padahal baru datang dari negara-negara yang melaporkan peningkatan kasus yang mungkin berhubungan dengan mutasi baru.

"Peningkatan jumlah pemeriksaan “whole genome sequencing” menjadi kunci utama untuk identifikasi kemungkinan varian dan mutasi baru yang mungkin ada di negara kita," ucap mantan direktur WHO Asia Tenggara ini.

Lebih jauh mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes Kemenkes ini mengatakan, pengawasan ketat bukan hanya dilakukan pada mereka yang datang pada hari-hari terakhir ini, tetapi juga kepada yang datang beberapa waktu yang lalu.

Singapura, misalnya, menutup penerbangan dari sebagian negara Eropa pada pertengahan Desember 2020 karena informasi varian baru B.1.1.7, tapi lalu juga menelusuri siapa saja yang sudah datang sejak pertengahan November 2020.

"Dengan cara ini maka Singapura waktu itu dapat menemukan varian baru B.1.1.7 di negaranya. Kalau kita mau analogikan, maka surveilans bukan hanya dilakukan pada mereka yang sekarang ini mendarat dari India misalnya, tapi juga sejak sebulan kebelakang, katakankah yang datang sejak pertengahan Maret 2021," kata Prof Tjandra.

WN India Diduga Bikin Ricuh di Hotel Kawasan Menteng Jakarta Pusat

TNI-Polri menjaga ketat area hotel yang diduga dijadikan tempat penginapan warga India, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021).
TNI-Polri menjaga ketat area hotel yang diduga dijadikan tempat penginapan warga India, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021). (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)

Warga Negara India diduga membikin kericuhan di hotel kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved