Mudik Lebaran 2021
Kisah Suami-Istri Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Soreang: Bawa Dua Anak Balita, Bekal Rp120 Ribu
Selain berbekal uang Rp 120 ribu, kata Dani, ia dan istrinya hanya membawa pakaian yang mereka kemas dalam tas gendong kecil.
Selain berbekal uang Rp 120 ribu, kata Dani, ia dan istrinya hanya membawa pakaian yang mereka kemas dalam tas gendong kecil.

“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu."
"Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan."
"Kami hanya berjalan di siang hari. Kalau malam, istirahat,” ujar Masitoh, yang selalu tersenyum saat bercerita.
Jika malam tiba, kata Masitoh, mereka memilih SPBU untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.
“Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi,” kata Masitoh.
Selain yang membantu, ujar Masitoh, ada juga warga yang mereka temui di perjalanan yang curiga dengan mereka.
Masitoh mengaku bisa memahami hal itu.
Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik, 2000 Kendaraan di Karawang dari Arah Jakarta Diminta Putar Balik
Baca juga: Mudik Dilarang tapi Wisata Dibolehkan, Sudjiwo Tedjo: Pemerintah Nggak Fokus, Kalah Sama John Wick
Baca juga: Pandemi Covid-19, Jokowi Minta Masyarakat Tidak Lengah dan Imbau Kepala Daerah Larang Mudik
"Ini adalah bagian dari perjalanan hidup kami. Mohon doanya supaya kami selamat dalam perjalanan,” ujar Masitoh.
Masitoh mengatakan, mereka sebenarnya memiliki empat orang anak.
Anak yang sulung, Eva (16), kini nyantri di sebuah pesantren.
Anak yang nomor dua, Ihsan (10), tinggal bersama neneknya di Jalan Pancing Unmed, Medan, Sumatra Utara.
“Yang ikut jalan Manpa, dan yang digendong ini Hanum,” ujarnya.
Karena sedang melakukan pejalanan jauh, Dani sekeluarga terpaksa tidak berpuasa.
Keberadaan Dani bersama istri dan dua anaknya yang sedang makan di sisi jalan tersebut tentu menjadi perhatian warga dan pengguna jalan yang sedang melintas.