Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Presiden Palestina Batalkan Perayaan Idul Fitri dan Perintahkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pembatalan perayaan Hari Raya Idul Fitri dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.

REUTERS via Kompas.com
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pembatalan perayaan Hari Raya Idul Fitri dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang. 

TRIBUNTERNATE.COM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pembatalan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Hal ini dilakukan dalam rangka untuk berduka atas para korban serangan Israel di Jalur Gaza.

Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA yang dikutip dari Anadolu Agency, Abbas membatasi perayaan Idul Fitri pada ritual keagamaan saja.

Selain itu, dirinya memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk mengenang orang-orang Palestina yang menjadi korban serangan Israel.

Sedikitnya 30 warga Palestina dan tiga warga Israel tewas dalam kekerasan yang terjadi sejak Senin (10/5/2021) malam waktu setempat.

Sementara itu, ratusan orang, sebagian besar warga Palestina, terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pekan lalu.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sedikitnya 305 orang juga terluka ketika pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah kemungkinan penggerebekan oleh ekstremis Yahudi.

Ketegangan telah memuncak di lingkungan Syeikh Jarrah sejak pekan lalu ketika pemukim Israel mengerumuni setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.

Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan warga Syeikh Jarrah menjadi sasaran pasukan Israel.

Baca juga: Palestina Umumkan 7 Kasus Positif Virus Corona, Sekolah Diliburkan, Masjid & Gereja Ditutup

Baca juga: Tak Punya Hubungan Diplomatik, Arab Saudi Larang Warga Israel untuk Berkunjung

Penyebab Bentrok Israel-Palestina Baru-Baru Ini

Menurut analis Sky News Mark Stone, yang melaporkan langsung dari Yerusalem yang dilansir dari Kompas.com, menerangkan bahwa ada sejumlah alasan mengapa situasinya memburuk selama beberapa minggu terakhir.

Dalam artikel yang diunggah pada Senin (10/5/2021), dikatakan bahwa keputusan polisi Israel membarikade area tempat duduk di luar Gerbang Damaskus pada awal Ramadhan memicu ketegangan awal.

Ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat Palestina juga terjadi pada tingkat yang belum pernah segencar ini sebelumnya.

Lalu ada masalah di daerah Syeikh Jarrah, kawasan Yerusalem Timur di mana keluarga-keluarga Palestina bertarung di pengadilan untuk mempertahankan rumah mereka dari para pemukim Yahudi yang ingin merebutnya.

Keluarga Palestina mengklaim tanah tersebut secara historis adalah milik mereka, tetapi menurut orang Yahudi tanah itu dimiliki asosiasi agama mereka sejak sebelum 1948.

Undang-undang Israel tahun 1970 mengizinkan orang Yahudi mengklaim kembali tanah dan properti di Yerusalem, tetapi tidak ada hukum yang setara untuk orang Palestina yang tanahnya diambil orang Israel sejak pembentukan negara Israel pada 1948.

Israel merebut Yerusalem Timur dari Jordania pada 1967 dan mencaploknya sebagai milik mereka, tetapi sebagian besar komunitas internasional tidak mengakuinya.

Masalah dan ketegangan di Syekh Jarrah kemudian menjadi inti konflik terbaru. Kemudian Senin ini adalah Hari Yerusalem, peringatan momen tahun 1967 ketika Israel mengambil alih kota itu.

Ratusan nasionalis Israel akan melakukan parade dengan bendera, melewati Yerusalem dan kawasan Muslim lainnya.

Bagi mereka itu adalah pertunjukan patriotisme, tetapi bagi orang-orang Palestina itu adalah provokasi.

Kaum nasionalis Israel diberi akses ke Kuil Gunung (Temple Mount) yang satu kompleks dengan Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.

Namun pada Senin pagi otoritas Israel membatalkan izin akses meski pawai Kota Tua akan terus berlanjut.

Selain di kompleks Masjid Al Aqsa Palestina, ketegangan juga menyebar ke Gaza di mana Hamas menembakkan roket-roket ke Israel selatan.

(TribunTernate.com/Qonitah, Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved