Cara Menghitung Upah Lembur jika Masuk di Hari Libur Nasional, Berikut Sanksi Bagi Pengusaha
Berikut ini cara menghitung lembur bagi pekerja yang masuk di Hari Libur Nasional, beserta contoh perhitungannya.
- Jam kesembilan, dibayar tiga kali upah sejam
- Jam kesepuluh, kesebelas, dan kedua belas, dibayar empat kali upah sejam
Baca juga: Jadwal Libur Hari Raya Idul Fitri 2021, Beserta Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021
Baca juga: Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021, Total 23 Hari, Ada Perubahan untuk Libur Lebaran 2021
Sanksi bagi pengusaha yang tidak bayar upah lembur
Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 78 ayat (2) dikenai sanksi pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Dasar hukum: Pasal 187 ayat (1) Undang-undang Cipta Kerja.

Contoh Kasus
Pada Hari Raya Idul Fitri 2021, seorang pekerja yang kerjanya adalah 6 hari kerja 40 jam dalam seminggu bekerja lembur selama 7 jam.
Kemudian, upah bulanannya Rp 4 juta.
Maka, cara menghitung upah lemburnya, ialah:
1. Menghitung Upah per-jam
Rumus menghitung upah per-jam= upah bulanan : 173.
Rp 4.000.000 : 173 = Rp 23.121,387
2. Kalikan Upah per-jam dengan Lama Kerja Lembur
Upah kerja lembur untuk pekerja dengan waktu kerja 6 hari kerja 40 jam seminggu adalah 2 kali upah sejam untuk 7 jam pertama.
Karena kerja lembur dilakukan selama 7 jam, maka upah lembur yang berhak didapatkan pekerja tersebut adalah 7 x 2 x Rp 23.121,387 = Rp 323.699,418