Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kemenkes RI Tegaskan Narasi Vaksin Covid-19 Mengandung Microchip Magnetis adalah HOAKS

Belum lama ini, sebuah narasi yang menyebut vaksin Covid-19 mengandung mikrochip magnetis beredar di media sosial.

Instagram/cetul.22
Tangkapan layar video yang menampilkan seorang pria sedang memperagakan dan menyebut ada medan magnet di bekas suntikan vaksin Covid-19. 

TRIBUNTERNATE.COM - Belum lama ini, sebuah narasi yang menyebut vaksin Covid-19 mengandung mikrochip magnetis beredar di media sosial.

Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan narasi tersebut adalah berita bohong alias hoaks.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan persoalan tersebut juga perlu dikaji dengan baik.

Ia menjelaskan lubang jarum suntik sangat kecil, sehingga tidak ada partikel magnetik yang bisa melewati.

“Vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut, dan tidak mengandung logam. Jadi perlu dijelaskan bahwa berita itu hoax,” ungkapnya, dikutip Tribunnews dari rilis Kemenkes, Kamis (28/5/2021).

Sementara itu Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan vaksin mengandung bahan aktif dan non aktif.

Baca juga: Profil Abdee Slank yang Baru Saja Resmi Diangkat Menjadi Komisaris PT Telkom

Baca juga: Kisah Korban Pinjol yang Dikirimi Uang Padahal Tak Pernah Pinjam: Diteror hingga Diancam

Baca juga: Helikopter Latih R44 Jatuh di Danau Buperta Depok: Dua Orang Selamat, Sempat Mengalami Masalah

Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (24/5/2021).
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (24/5/2021). (Tribunnews/Herudin)

Baca juga: Normalnya Butuh Waktu 10-15 Tahun, Mengapa Vaksin Covid-19 Bisa Dikembangkan dengan Singkat?

Baca juga: Epidemiolog Tak Berani Beri Kepastian Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir Meski Sudah Ada Vaksin

Bahan aktif berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat untuk menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikan masih baik.

Adapun jumlah cairan yang disuntikkan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar di seluruh jaringan sekitar.

Sehingga tidak ada cairan yang tersisa.

“Sebuah logam dapat menempel di permukaan kulit yang lembab biasanya disebabkan keringat."

"Pecahan uang logam seribu rupiah terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan bahan yang bisa menempel karena daya magnet,” ucapnya.

Diketahui, akhir-akhir ini media sosial diramaikan dengan beredarnya narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 mengandung mikrocip magnetis.

Terdapat sejumlah video tentang hoaks tersebut.

Unggahan-unggahan tersebut menunjukkan seseorang meletakkan koin uang Rp 1.000 di lengan bekas suntikan vaksinasi Covid-19.

Hasilnya koin menempel seolah membuktikan adanya kandungan magnet dari vaksin Covid-19.

Baca juga: Direktur Jenderal WHO: Setidaknya 115.000 Tenaga Kesehatan di Dunia Meninggal akibat Covid-19

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved