Viral Media Sosial
Definisi Grooming, Istilah yang Viral dalam Kritikan terhadap Sinetron Indosiar ''Suara Hati Istri''
Grooming adalah ketika seseorang terlibat dalam perilaku predator untuk mempersiapkan anak atau remaja untuk melakukan aktivitas seksual di lain waktu
Pada awalnya mereka mungkin tertipu atau dimanipulasi, dan berpikir bahwa mereka berada dalam hubungan yang aman dan normal.
Sehingga, mereka mungkin tidak menyadari (proses grooming) itu tengah terjadi atau mungkin merasa mereka tidak punya pilihan selain dilecehkan.
Baca juga: Hampir Separuh dari Penyintas Covid-19 Alami Kerusakan Organ Tubuh Jangka Panjang, Seperti Apa?
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Melonjak, Ganjar Pranowo: Salahkan Saya Saja, Saya yang Tidak Becus
Baca juga: Rizki DA dan Nadya Mustika Nikah Muda tapi Berujung Cerai, Ini Tanggapan Psikolog dan Tokoh Agama
Baca juga: Menag Siapkan Skenario Keberangkatan Jemaah Haji 2021, Bio Farma Siap Lobi Vaksin Johnson & Johnson
Diketahui, kemungkinan kita akan kesulitan mengidentifikasi kapan seseorang mengalami 'grooming' sampai setelah orang itu mengalami pelecehan seksual.
Sebab, grooming terkadang terlihat seperti perilaku atau sifat peduli yang 'normal', meski tidak selalu demikian.
Contoh perilaku grooming di antaranya:
- memberikan hadiah atau perhatian khusus kepada anak atau remaja, atau orangtua atau pengasuhnya, membuat si anak atau remaja merasa istimewa dan/atau berutang budi kepada orang dewasa lain
- melakukan kontak fisik yang dekat secara seksual, seperti menggelitik yang tidak pantas dan gulat/bermain berkelahi
- secara terbuka atau berpura-pura secara tidak sengaja mengekspos korban pada ketelanjangan, materi seksual, dan tindakan seksual (ini sendiri sudah tidak hanya diklasifikasikan sebagai pelecehan seksual anak, tetapi juga dapat menjadi awal dari kekerasan fisik secara seksual)
- mengendalikan anak atau remaja melalui ancaman, pemaksaan atau penggunaan wewenang yang membuat anak atau remaja takut untuk melaporkan perilaku yang tidak diinginkan.

Pelaku grooming juga kemungkinan mengandalkan ponsel, media sosial, dan internet untuk berinteraksi dengan anak-anak dengan cara yang tidak pantas dan akan sering meminta anak untuk merahasiakan hubungan mereka.
Proses grooming dapat berlanjut selama berbulan-bulan sebelum pelaku mengatur pertemuan fisik dengan target atau calon korbannya.
Bagaimana Grooming Bisa Terjadi?
Masih mengutip sumber yang sama, ada banyak cara berbeda di mana grooming dapat terjadi dan bahkan mungkin orang tua, pengasuh atau orang dewasa lain yang mengawasi anak/remaja, menjadi sasaran perilaku ini.
Grooming bisa terjadi melalui beberapa hal, seperti:
- targeting (mencari target)
Pelaku grooming bisa saja laki-laki atau perempuan, dan kemungkinan mencari remaja atau anak-anak di sekolah, atau tempat lain.
Pelaku juga bisa mencari target dengan membuat akun atau profil palsu di internet.
Mereka akan menunjukkan ketertarikan terhadap anak dan kemungkinan menawari sesuatu seperti minuman, makanan, rokok, atau berperan menjadi seseorang yang untuk mengobrol dan memberikan dukungan kepada anak.
- membangun hubungan