Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kabar Artis

Ernest Prakasa, Amel Carla hingga Nadin Amizah Ramai-ramai Kritik Sinetron Suara Hati Istri 'Zahra'

Public figure ramai-ramai kecam sinetron Suara Hari Istri: Zahra yang tayangkan adegan ranjang dengan pemeran utama wanita di bawah umur.

INSTAGRAM/@ciarachelfx-@indosiar
Inilah profil Lea Ciarachel, sosok pemeran Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar. Lea baru berusia 14 tahun. 

“Kalian bisa memilih seseorang berusia di atas 20 tahun untuk memerankan tokoh anak SMA, tetapi tidak bisa memilih aktris berusia 18 tahun ke atas untuk menjadi istri ketiga?,” tulis Amel dalam kolom komentar postingan Instagram Ernest Prakasa, rabu (2/6/2021).

3. Nadin Amizah Kecam Adegan yang Menormalisasi Pedofilia

Nadin Amizah mengomentari postingan Ernest Prakasa, ia merasa takut saat melihat tayangan sinetron Suara Hati Istri: Zahra yang menormalisasi pedofilia.
Nadin Amizah mengomentari postingan Ernest Prakasa, ia merasa takut saat melihat tayangan sinetron Suara Hati Istri: Zahra yang menormalisasi pedofilia. (Instagram/@ernestprakasa)

Penyanyi muda berbakat Nadin Amizah juga ikut berkomentar pada postingan kritik yang diunggah oleh Ernest Prakasa di laman Instagram pribadinya.

Ia mengaku takut saat melihat adegan yang dilakukan oleh Lea Chiarachel dan Panji Saputra dalam tayangan sinetron Suara Hati Istri: Zahra.

Baca juga: 7 Artis Indonesia yang Berulang Tahun pada Bulan Juni! Ada Raisa, Nikita Willy, hingga Chelsea Islan

Baca juga: Jokowi Teken Aturan Royalti bagi Musisi, Sederet Artis Berikan Apresiasi, Ada Iwan Fals hingga Anji

“Aku pikir tadinya cuma clickbait saja, cuma pas aku tonton beneran takut banget,” tulis Nadin di kolom komentar unggahan Ernest Prakasa.

Menurutnya, adegan tersebut serupa dengan film horror karena latar belakang musik dan suasana adegan ranjang di mana pemeran Zahra menangis dan karakter Pak Tirta yang bersikap layaknya seorang predator.

Sinetron tersebut, kata Nadin, sangat menakutkan dan seolah menormalisasi perilaku pedofilia.

“Scene yang dibangun dengan latar suara kaya film horror, memperjelas bahwa itu memang adegan horor. Karakter Zahra yang menangis dan karakter suami yang bersikap sangat predatory.”

“Nggak Cuma menormalisasikan pedofilia, tapi banyak banget aspek yang… aduh, gimana ya kok seram,” tandas Nadin.

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved