Banyak Beredar Spekulasi soal Kematian Wabup Sangihe, Ini Tanggapan Keluarga
Erdawati Simon, seorang perwakilan keluarga mendiang, memberi tanggapan soal spekulasi yang beredar di masyarakat terkait meninggalnya Wabup Sangihe.
lihat foto
TRIBUNTERNATE.COM - Hingga kini, kasus meninggalnya Wakil Bupati kepulauan Sangihe, Helmud Hontong, masih menjadi sorotan.
Hal ini karena kematian Helmud Hontong dinilai janggal lantaran terjadi usai ia menolak izin tambang emas di daerahnya.
Erdawati Simon, salah seorang perwakilan keluarga mendiang mengatakan, semasa hidupnya, Helmud kerap menyampaikan banyak hal kepadanya selama ia menjabat di pemerintah.
“Terkadang banyak hal yang ia sampaikan dalam masa-masa menjalani pemerintahan, banyak hal yang disampaikan ke saya secara pribadi,” ungkap Erdawati seperti dikutip dari pernyataannya yang ditayangkan di kanal Youtube KompasTV, Senin (14/6/2021).
Meskipun demikian, Ernawati enggan membagikan kepada khalayak hal apa saja yang pernah disampaikan Helmud kepadanya dan pihak keluarga.
Erdawati menyatakan akan menyimpan semua yang pernah disampaikan Helmud hanya untuk dirinya pribadi serta keluarga mendiang.
Lebih lanjut, Erdawati mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas menerima perginya Helmud.
Baca juga: Fakta Meninggalnya Helmud Hontong: Disamakan dengan Munir, Sempat Tolak Izin Tambang Emas di Sangihe
Baca juga: Penjelasan Ombusdman dan RS Soal Viral Pasien Meninggal Diduga karena Tabung Oksigen Kosong
“Itu biar menjadi konsumsi pribadi dan keluarga. Artinya kami pun keluarga, dengan kematiannya, sudah ikhlas menerima,” ujarnya.
Diketahui, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong meninggal dunia pada Rabu (9/6/2021).
Ia meninggal dalam perjalanan pulang dari Bali menuju Manado via Makassar menggunakan pesawat terbang Lion Air JT-740.
Video selengkapnya.:
Hasil Otopsi Wabup Sangihe
Polri memastikan kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong tak terkait dengan penolakan Helmud terhadap izin tambang emas PT Tambang Mas Sangihe (PT TMS) di wilayahnya.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, pihaknya telah melakukan autopsi terhadap jenazah Helmud yang meninggal dunia dalam penerbangan pulangnya.
Hasilnya, korban diduga kuat meninggal dunia karena mengalami komplikasi penyakit.
