Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Negara Lain Hadapi Lonjakan Covid-19, Wuhan China Justru Bebas Gelar Upacara Wisuda Tanpa Prokes

Central China Normal University di Wuhan, China gelar upacara wisuda yang dihadiri oleh lebih dari 14 ribu orang tanpa protokol kesehatan.

STR/AFP
Foto ini diambil pada 13 Juni 2021 yang menunjukkan sekitar 11.000 wisudawan, termasuk lebih dari 2000 mahasiswa yang tidak dapat menghadiri upacara wisuda tahun 2020 karena wabah virus corona Covid-19, menghadiri upacara wisuda di Central China Normal University di Wuhan, China. provinsi Hubei tengah. 

Padahal pada saat itu, negara-negara lain yang terkena dampak, baru akan melakukan langkah serupa, yakni memberlakukan lockdown.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Kemenag Minta Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah di Zona Merah Ditiadakan

Baca juga: Kemenkes RI Sebut 4 Merek Vaksin Covid-19 Tak Boleh untuk Vaksinasi Gotong Royong, Apa Saja?

Sementara, pihak berwenang China mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah terkendali di negara itu.

Bahkan, hanya ada 21 infeksi Covid-19 yang tercatat pada Selasa (15/6/2021), dan semuanya ditegaskan sebagai kasus impor.

Aturan pembatasan terbaru negara itu terjadi setelah dua kasus lokal dilaporkan pada Senin (14/6/2021) di provinsi selatan Guangdong.

Hal tersebut kemudian memicu aturan pembatasan perjalanan ketat, pengujian massal, dan gerakan vaksinasi yang hiruk pikuk.

Pada bulan April 2021, wabah Covid-19 skala kecil di Provinsi Yunnan Barat Daya juga ditanggapi dengan langkah-langkah pengujian massal yang agresif dan penguncian langsung di seluruh kota selama 72 jam.

China telah berhasil meminimalkan kasus komunitas yang ditularkan secara lokal dengan mengarantina semua pelancong yang datang ke negara tersebut selama 14+7 hari secara ketat.

Konser Musik di Wuhan Dihadiri Ribuan Orang Tanpa Masker

Sebelumnya, pada 2 Mei 2021, ada sekira 11 ribu warga datang ke Taman Garden Expo Wuhan untuk menghadiri Strawberry Music Festival yang dihelat bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional.

Ribuan warga itu bersuka cita, berjoget, melompat, dan bernyanyi bersama menyaksikan para penampil membawakan hits-hits terbaiknya.

Ada segelintir di antara penonton yang tetap mengenakan masker, namun sebagian besar yang lain tampak tak mengenakannya.

Salah satu perwakilan penyelenggara menyebutkan, telah dipasang pembatas di bagian depan setiap panggung (ada 3 pangung dalam festival itu) dan petugas keamanan bertugas di segala penjuru area.

Festival musik yang sama terpaksa digelar secara online tahun lalu karena penyebaran virus di kota itu yang masih belum terkendali.

"Tidak mudah bagi kami untuk bisa sampai di titik ini. Orang-orang di sini telah melakukan perjuangan besar dan membayar mahal dengan serangan virus yang pernah terjadi. Jadi saya merasa sangat bersemangat untuk ada di festival ini," kata seorang warga Wuhan, Gao Yuchen (23).

Berdasarkan informasi dari unggahan Twitter media China berbahasa Inggris, Global Times News, Sabtu (1/5/2021), festival itu diselenggarakan selama dua hari, yakni pada Sabtu (1/5/2021) dan Minggu (2/5/2021).

Strawberry Music Festival juga menjadi festival musik yang diselenggarakan di luar ruangan pertama yang digelar kota itu seletah sekian lama masa upaya pengendalian virus corona.

(TribunTernate.com/Ron)

SUMBER: Insider, Philstar, Reuters, Global Times News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved