Ganjar Sebut Masih Ada Kepala Daerah yang Ogah Tambah Tracing karena Bikin Performa Daerah Buruk
Menurutnya, kepala daerah menilai jika menambah tracing maka ada kemungkinan daerahnya menjadi zona merah sehingga membuat performa daerah jadi buruk.
Tidak dijelaskan secara rinci maksud dari micro lockdown tersebut.
Ganjar hanya menyatakan sudah mengeluarkan surat edaran untuk memperketat pengawasan kegiatan masyarakat juga sudah disebar ke seluruh kepala daerah di Jawa Tengah.
Dalam surat itu, daerah yang sudah berstatus zona merah Covid-19 sudah diminta menutup tempat wisata dan membatasi waktu buka toko hanya sampai 21.00 WIB.
Warganya juga diimbau untuk beribadah di rumah masing-masing.
Baca juga: Merasakan Gejala Covid-19, Kapan Seseorang Perlu ke Dokter untuk Mencari Pertolongan Medis?
Baca juga: Ini Daftar Orang yang Tidak Boleh Diberi Vaksin Covid-19, Ada 9 Kriteria, Siapa Saja?
"Saya terima kasih, beberapa kabupaten dan kota sudah menggelar aksi di rumah saja. Ini akan kita buat rutin, dan nanti akan ditambah pelaksanaannya," kata Ganjar.
Ganjar juga memerintahkan seluruh kepala daerah untuk terus melakukan peningkatan tempat tidur, baik ICU dan isolasi di rumah sakit hingga tempat isolasi terpusat.
Jika ada yang kesulitan, maka dia meminta agar segera berkoordinasi dengan Pemprov Jateng.
"Penambahan tempat tidur di Jateng sudah berjalan, dan tadi dalam rapat dengan Kemenkes disebutkan bahwa penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi, mencapai 40 persen."
"Sekitar 3.000-an tempat tidur yang berhasil ditambah. Termasuk beberapa daerah menyiapkan skenario RS darurat," ujarnya.
Ganjar juga memerintahkan seluruh kepala daerah harus melakukan kesepakatan bersama-sama dalam membuat kebijakan penanganan Covid-19.
"Penting antar kabupaten dan kota dalam satu regional, punya keputusan politik dan konsensus yang sama."
Kalau misalnya satu daerah tempat wisata dan kerumunan ditutup, daerah lain juga harus mengikuti."
"Jangan sampai satu melarang, satu mempersilakan," pungkasnya.
(TribunTernate.com/Qonitah)