BEM UI Juluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Ini Tanggapan dari Para Tokoh Partai Politik
BEM UI menyematkan julukan The King of Lip Service sebagai bentuk kritikan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Namun bukannya memberikan jaminan berdemokrasi, rencana revisi tersebut kian merepresi kebebasan berekspresi dengan ditambahkannya sederet pasal karet," ujar BEM UI.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan Jokowi yang tidak direalisasikan itu, BEM UI meminta sang presiden berhenti membual. Mereka menegaskan rakyat sudah mual.
"Stop membual, rakyat sudah mual!," tutup BEM UI.
Baca juga: Jokowi Dijuluki The King of Lip Service oleh BEM UI, Ini Kata Pengamat hingga Ferdinand Hutahaean
Baca juga: Jokowi Dijuluki The King of Lip Service oleh BEM UI, Pengamat: Secara Umum, Substansinya Biasa Saja
Baca juga: Soal Julukan The King of Lip Service pada Jokowi: Istana Beri Tanggapan, Pihak Kampus Panggil BEM UI
Kritikan terhadap Jokowi dalam bentuk julukan The King of Lip Service yang dibuat oleh BEM UI pun mendapat sorotan dari sejumlah tokoh partai politik (parpol).
1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendukung kritik yang disampaikan BEM UI.
"Mahasiswa penjaga hati nurani bangsa, suara mahasiswa jujur," kata Mardani kepada wartawan sebagaimana diwartakan Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).
"Semua pihak mesti melihatnya sebagai bagian dari proses pematangan peran kepemimpinan para mahasiswa. Dan enggak usah baper (bawa perasaan) semua pihak," imbuhnya.
Anggota Komisi II DPR RI itu mengimbau tak perlu menanggapi berlebihan kritik tersebut.
Namun, Mardani mengingatkan agar jangan sampai ada aksi mahasiswa yang justru destruktif.
"Semua punya hak bersuara, tetapi jangan ada aksi yang destruktif," pungkas Mardani.
2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman tak setuju dengan kritikan yang disampaikan organisasi mahasiwa BEM UI.
Menurutnya, selama ini Jokowi telah bekerja keras dalam menyelesaikan persoalan negara.
"Saya tidak sepakat dengan pernyataan mereka. Pak Jokowi berkerja keras menjalankan tugas pokok dan fungsinya," ujar Habiburokhman saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (27/6/2021).