Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Penelitian Singapura: Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap Berikan Perlindungan 69% dari Varian Delta

Sebuah studi di Singapura menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis lengkap mampu memberikan perlindungan dari varian Delta hingga 69 persen.

Daily Mail UK
ILUSTRASI Suntikan Vaksin Covid-19. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah penelitian di Singapura menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 mampu memberikan sekitar 69 persen perlindungan terhadap infeksi Covid-19 atau virus corona varian Delta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Diketahui, penelitian tersebut dilakukan oleh National Center for Infectious Diseases (NCID) dan Departemen Kesehatan Singapura.

Ong Ye Kong mengatakan, data dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlindungan vaksin terhadap penyakit simtomatik adalah antara 80 hingga 90 persen.

"Efektivitas vaksinasi terhadap penyakit Covid-19 yang parah, seperti yang membutuhkan suplementasi oksigen, perawatan ICU atau bahkan kematian, mencapai 93 persen," kata Ong Ye Kung.

NCID dan Departemen Kesehatan Singapura baru-baru ini juga menyimpulkan sebuah penelitian terhadap sekitar 1.000 kontak rumah tangga dari kasus Covid-19 antara September 2020 hingga Mei 2021.

Menurut Ong Ye Kung, temuan ini akan disampaikan untuk publikasi internasional dan merupakan kontribusi Singapura untuk pemahaman varian Delta serta vaksin Covid-19.

Baca juga: Mengalami Demam Pasca-Vaksin Covid-19? Pakar Sebut Itu Jadi Pertanda Baik, Bagaimana Analisisnya?

Baca juga: Jeda Pemberian Dosis Kedua Vaksin Covid-19 yang Lebih Lama Kemungkinan Bisa Naikkan Tingkat Imunitas

Di antara kasus lokal yang dilaporkan sejak 11 April 2020 lalu, sekitar satu persen dari mereka yang divaksinasi membutuhkan oksigen dan tidak ada yang dirawat di ICU.

"Dibandingkan dengan kasus yang tidak divaksinasi yang mengembangkan penyakit parah, persentasenya adalah 10 persen," tutur Ong Ye Kung.

Direktur Layanan Medis Departemen Kesehatan Singapura, Kenneth Mak mengatakan, mereka yang positif Covid-19 terutama yang tertular varian Delta namun sudah divaksin hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

"Oleh karena itu, masuk akal jika mengharapkan bahwa dalam kelompok yang divaksinasi, kemungkinan mendapatkan hasil yang sangat baik dan sangat tinggi," tutur Kenneth.

Meski demikian, kelompok orang yang divaksinasi ini juga merupakan kelompok campuran.

Sebab, di dalamnya ada orang-orang yang sudah lemah atau punya kondisi medis lainnya.

Namun, kata Kenneth, bisa dikatakan bahwa kita tidak akan pernah mendapati hasil yang buruk.

Pasien-pasien Covid-19 yang saat ini berada di ICU adalah mereka yang tidak divaksinasi, tambah Kenneth.

"Kami terus berharap bahwa selama kami memiliki sebagian dari populasi kami yang tidak divaksinasi, kami masih akan menjaga sumber daya rumah sakit kami dan mengharapkan itu untuk beberapa individu ini (yang belum divaksinasi)."

"Kami masih harus memberikan perawatan terbaik, karena mereka sakit dan mereka mungkin memiliki hasil yang parah," kata Assoc Prof Mak.

Progres Vaksinasi di Singapura

Sekitar dua per tiga penduduk Singapura kini telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Setidaknya, setengah dari populasi diharapkan bisa menyelesaikan vaksinasi dosis kedua pada akhir Juli 2021.

Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19, AS akan Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Moderna kepada Indonesia

Baca juga: Mengenal Penjelasan umum tentang Vaksinasi dan Apa Saja Kriteria Penerima Vaksin Covid-19

"Dalam beberapa hari mendatang atau satu atau dua minggu, kami akan memenuhi cakupan dosis pertama kami."

"Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan yang baik sebanyak mungkin kepada masyarakat kami, tujuan itu akan tercapai," terang Ong Ye Kung.

"Jadi sekarang kami harus mendorong masyarakat untuk membuat janji penyuntikan vaksin dosis kedua lebih awal, karena bisa jadi dosis kedua Anda akan berlangsung pada bulan Agustus."

"Pesan ulang lebih awal, sehingga interval antara dosis pertama dan kedua adalah empat minggu, bukan enam hingga delapan minggu," lanjutnya.

Ong Ye Kung juga menyatakan bahwa pihaknya sudah tidak lagi terkendala oleh pasokan oksigen.

Pihaknya bahkan memiliki kemampuan untuk memberikan lebih banyak dosis.

Ong Ye Kung juga mengutip sebuah penelitian di Inggris yang menunjukkan bahwa terhadap varian Delta, perlindungan vaksin dari penyakit simtomatik adalah 35 persen dengan satu dosis.

Persentase itu kemudian meningkat menjadi 79 persen jika sudah lengkap dengan dua dosis vaksin, kata Ong.

Kini, sekitar 131 ribu warga Singapura telah membuat janji untuk vaksinasi, sementara 200 ribu lainnya belum melakukannya.

SUMBER: Channel News Asia

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved