Beda Cara Aparat Tertibkan Pedagang selama PPKM Darurat: Ada Terlibat Cekcok, Ada yang Beri Santunan
Aparat dianjurkan gunakan cara yang humanis & persuasif saat tertibkan masyarakat di masa PPKM Darurat, namun di lapangan ada yang bersikap arogan.
"Tangkap saya Pak! Saya enggak kriminal, Pak! Tangkap saya, Pak! Saya enggak jual narkoba di sini! Penjarain saya, Pak!" kata pria itu.
Pria itu juga menyinggung Satgas Covid-19 yang dinilai semena-mena terhadap warga dengan alasan penertiban di masa pandemi.
"Bapak jangan... pakai seragam jadi nindas-nindas rakyat. Saya di sini cari makan Pak, bayar anak buah, bayar anak sekolah," kata pria itu.
Baca juga: Video Wanita Ketahuan Mencuri Makanan di Supermarket Viral, Kebanyakan Cokelat, Total Rp1,2 Juta-an
Baca juga: Kontroversi Dr Lois Owien: Dianggap Sebar Hoaks, Kini Terancam Bui 10 Tahun, Bukan Anggota Aktif IDI
Pria yang belum diketahui identitasnya itu juga menyinggung kearoganan petugas yang tidak memahami pedagang kecil. Padahal pedagang hanya mengandalkan dagangannya untuk mencari nafkah.
Terkait video yang viral ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki (Rizki) membenarkan sempat terjadi ketegangan saat penertiban jam operasional di angkringan Jalan Imam Bonjol.
Menurut Rizki, ada kesalahpahaman antara pedagang dan satgas.
"Ada kesalahpahaman, tapi masalahnya sudah clear saat itu juga. Masing-masing sudah meminta maaf dan berdamai," kata Rizki saat dihubungi, Senin (12/7/2021).
Rizki menjelaskan, selama ini Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung selalu mengedepankan cara persuasif dan dialog saat menyosialisasikan peraturan terkait penerapan PPKM.
"Warga Bandar Lampung ini biasanya kooperatif. Kemarin ada miskomunikasi saja. Intinya kalau tertib pasti aman, jika tidak berkerumun dan tidak melewati batas jam operasional pasti tidak ditertibkan," kata Rizki.
2. Tindakan Humanis dan Persuasif Aparat, Beri Uang dan Sepeda pada Pedagang
Berbeda dengan kasus sebelumnya, seorang polisi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur justru menerapkan tindakan humanis dan persuasif kepada seorang kakek yang masih berjualan di masa PPKM Darurat.
Diketahui, seorang kakek penjual mainan bernama Kasmadi (75) kaget saat dagangannya didatangi oleh seorang polisi, yakni Aipda Purnomo (41).
Kasmadi diminta oleh Aipda Purnomo untuk menutup dagangannya selama masa PPKM Darurat Se Jawa-Bali.
Alih-alih bertindak arogan, Aipda Purnomo justru memberikan sang kakek uang sebesar Rp5 juta.
Kisah Kasmadi ini juga turut dibagikan Purnomo pada unggahan YouTube miliknya, Punomo Belajar Baik, Senin (12/7/2021).