Beda Cara Aparat Tertibkan Pedagang selama PPKM Darurat: Ada Terlibat Cekcok, Ada yang Beri Santunan
Aparat dianjurkan gunakan cara yang humanis & persuasif saat tertibkan masyarakat di masa PPKM Darurat, namun di lapangan ada yang bersikap arogan.
Mengingat, kakinya sudah tidak sanggup untuk berjalan jauh dan menggendong gerobaknya.
Belum lagi soal penglihatannya yang sudah berkurang karena rabun.
"Di saat pandemi sekarang ini, mengais rejeki sangat sulit katanya kepada saya. Namun, Pak Kasmadi pantang menyerah meskipun terkadang jualan mainannya jarang terbeli, karena banyak anak-anak sekolah yang sebagai besar jadi pelanggannya tidak sedang libur."
"Namun, Pak Kasmadi tetep bersabar, meskipun sekarang rute jalan kakinya semakin jauh ditambah penglihatannya Pak Kasmadi agak berkurang dan rabun, mata sebelah kanan kurang terang karena sakit," kata Purnomo.
Melihat kegigihan Kasmadi dalam mengais rezeki, Purnomo lantas membeli dagangan Kasmadi.
Termasuk juga memberikan tambahan modal untuk sementara meliburkan dagangannya selama aturan PPKM Darurat ini.
Purnomo juga membelikan sepeda untuk Kasmadi, agar usai PPKM, dirinya tak perlu berjalan kaki lagi saat menjajakan barang dagangannya.
"Hari ini sengaja kami borong semua jualan pak kasmadi dan kami berikan tambahan modal untuk sementara agar tidak berjualan selama aturan PPKM ini."
"Kami berikan modal juga sepeda buat Pak Kasmadi agar tidak berjalan kaki lagi saat jualan, kasihan," ujar Purnomo.
Lebih lanjut, Purnomo juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap bergotong-royong saling membantu dalam menghadapi pandemi ini.
Tidak hanya Kasmadi, namun pada masyarakat lain yang juga saat ini dalam keadaan susah, oleh karena itu sepatutnya kita membantu.
"Di saat seperti ini, kita bisa bangkit asal kita tetap saling membantu dan membuang rasa egois kita, karena kita adalah bangsa Indonesia yang guyup rukun serta gotong-royong," puskas Purnomo.
(TribunTernate.com, Tribunnews.com, Kompas.com)