Melonjak, Pemotongan Hewan Kurban di Desa 'Miliader' Indramayu Dilakukan 2 Hari, Panitia Kewalahan
Maftuhin menyampaikan, pada Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah, total ada sebanyak 23 ekor sapi dan 35 ekor kambing yang dikurbankan di Desa Sukaurip.
TRIBUNTERNATE.COM - Disaat banyak daerah yang mengalami penurunan jumlah hewan kurban karena pandemi Covid-19, Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Indramayu justru mengalami hal sebaliknya.
Jumlah hewan kurban di desa tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Proses penyembelihan hewan kurban pun membuat panitia kewalahan.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas Sukaurip, Maftuhin mengatakan, panitia pun berinisiatif untuk melakukan proses pemotongan hewan selama dua hari.
"Karena banyak, kami juga bagi dalam dua hari untuk pemotongan, hari ini dan besok," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (21/7/2021).
Maftuhin menyampaikan, pada Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah, total ada sebanyak 23 ekor sapi dan 35 ekor kambing yang dikurbankan di Desa Sukaurip.
Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya, yakni hanya ada 13 ekor untuk sapi dan 24 ekor untuk kambing.
Banyaknya jumlah hewan yang kurban tersebut, kemungkinan besar, disampaikan Maftuhin menjadi yang terbanyak di Kabupaten Indramayu pada tahun ini.
Baca juga: Raffi Ahmad Kurban 20 Sapi dan 20 Kambing, Atas Nama Keluarga Besar dan Tim Rans Entertainment
Baca juga: Ini Cara Menyimpan Daging Kurban untuk Dibekukan Menurut Pakar IPB, Pastikan Daging Sehat dan Bersih
Ia juga tidak memungkiri dampak pembebasan lahan karena terdampak Pembangunan Proyek Petrochemical Complex Jabar di Kabupaten Indramayu turut mempengaruhi.
Karena hal tersebut, desa setempat juga dijuluki dengan sebutan desa miliader.
Hanya saja, disampaikan Maftuhin, tidak semua hewan kurban tersebut disumbang oleh warga yang terdampak pembebasan lahan.
Ada juga hewan yang disumbang oleh warga yang tidak terdampak pembebasan lahan.
Ia menambahkan, walau jumlah hewan yang dikurbankan pada tahun ini meningkat drastis, akan tetapi protokol kesehatan tetap diterapkan dengan ketat.
Warga pun diminta untuk tidak mendekat untuk ikut menyaksikan pemotongan hewan.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, tidak ada masyarakat yang berada di areal lokasi pemotongan hewan.