Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Luhut Binsar: Percayalah Kami Melakukan yang Terbaik, tapi Varian Delta Memang Sulit Dihadapi

Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat percaya pada pemerintah dan bahwa varian Delta sulit dihadapi, bahkan tak ada satu negara pun yang mampu.

YouTube/KompasTV
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat mempercayai pemerintah dan bahwa virus corona varian Delta sangat sulit dihadapi, bahkan tak ada satu negara pun yang mengklaim bisa mengatasinya. 

Namun di sisi lain, bukan hanya pemerintah saja yang memiliki tanggung jawab tersebut, melainkan seluruh elemen masyarakat Indonesia juga.

"Kita berbuat dengan cepat, keterlambatan kita mengambil action itu menyangkut berapa orang yang meninggal. Keresehan kita berpolitik untuk ini juga bisa mengakibatkan orang meninggal."

"Jadi kalau kita semua punya tanggung jawab terhadap rakyat Indonesia dan konstituen kita, kita jagalah sikap kita, kita dukunglah ini," tegas Luhut.

Baca juga: Penelitian: Dua Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer atau AstraZeneca Terbukti Efektif Lawan Varian Delta

Baca juga: Mengenal Gejala Covid-19 Varian Delta, Ini Perbedaannya dengan Gejala Umum Virus Corona

WHO: Varian Delta mendominasi dalam beberapa bulan

Varian Delta Covid-19 yang sangat menular diperkirakan akan menjadi varian yang dominan selama beberapa bulan mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (21/7/2021).

Varian yang pertama kali terdeteksi di India tersebut saat ini telah dilaporkan di 124 wilayah.

Sebaran varian Delta telah menyumbang lebih dari tiga perempat spesimen yang diurutkan di banyak negara besar.

“Diharapkan itu akan dengan cepat bersaing dengan varian lain dan menjadi garis keturunan dominan yang beredar selama beberapa bulan mendatang,” ujar Badan Kesehatan PBB melansir CNA, Kamis (22/7/2021).

Dari tiga varian virus corona lainnya sebagai berikut:

1. Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris, telah dilaporkan di 180 wilayah

2. Beta yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, telah dilaporkan di 130 wilayah

3. Gemma yang pertama kali terdeteksi di Brasil, telah dilaporkan di 78 negara

Menurut urutan SARS-CoV-2 yang diajukan ke inisiatif sains global GISAID, selama empat minggu hingga 20 Juli, prevalensi Delta melebihi 75 persen di beberapa negara.

Angka ini termasuk di Australia, Bangladesh, Botswana, Inggris, China, Denmark, India, Indonesia, Israel, Portugal, Rusia, Singapura, dan Afrika Selatan.

(TribunTernate.com/Ron)(Kompas.com/Mela Arnani)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved